O 4 : New Manager

4.2K 818 126
                                    

Somi sudah bangun pagi-pagi buta untuk menyiapkan barang-barang yang akan dibawa pindah ke dorm hari ini. Ia mematut diri di cermin melihat dirinya yang sudah rapih mengenakan seragam sekolah dengan tas cokelat di punggungnya. Agak merutuk ketika melihat kerah kemejanya yang masih terdapat noda kecokelatan walaupun sudah ia cuci sedemikian rupa.

Sehabis memindahkan barang-barangnya ke dorm, ia memang harus berangkat ke sekolah seperti biasa.

Suara ponselnya yang meraung menginterupsi Somi untuk mengambilnya yang berada di atas bantal. Tertera nama 'manager-nim' di sana, sontak membuat Somi bergegas menjawab teleponnya.

"Apa kau sudah siap-siap? Aku sudah berada di depan gedung asrama."

"Oh, sudah. Aku akan mendatangimu."

"Apa barang bawaanmu banyak?"

"Tidak, hanya satu buah koper."

"Perlu bantuan?"

"Tidak usah, lima menit lagi aku sampai."

"Baiklah."

Kemudian Somi memutuskan panggilan teleponnya, ia memakai sepatu berwarna hitam yang diletakan di dekat pintu. Tangannya yang terbalut jam tangan mengambil gagang koper untuk dibawa kemudian. Tidak sampai 5 menit Somi sudah tiba di depan Bianca.

Setelah memasukan koper ke dalam bagasi, keduanya masuk ke dalam Van.

"Ada apa dengan seragammu?" Tanya Bianca yang tak sengaja melihat seragam Somi ketika menoleh kebelakang--saat memakai sabuk pengaman.

"Ah, ini ketumpahan makanan ketika berada di kantin." Somi menjawab dengan nada yang dibuat semeyakinkan mungkin, berharap Bianca mempercayainya.

Beruntung managernya itu mengangguk singkat membuat Somi bisa bernapas lega. Bagaimanapun juga ia belum siap untuk menceritakan kehidupan pribadinya yang sangat menyedihkan pada siapapun.

Van mulai pergi meninggalkan parkiran, Somi yang duduk di kursi belakang bersandar pada jendela sembari menatap suasana di luar. Tidak seperti hari kemarin, hari ini langit terlihat lebih suram yang menandakan akan segera datang hujan.

Menempuh jarak sekitar 20 menitan, Van yang dikendarai Bianca sudah tiba tepat di depan dorm BLACKPINK. Sekumpulan ibu-ibu tepat di depan gerbang masuk dorm membuat Bianca bertanya-tanya, ada apa gerangan?

Setelah menurunkan koper dari dalam bagasi Bianca berinisiatif mendatangi sekumpulan ibu-ibu itu sembari memasang senyuman yang bersahabat. Ia juga menyapa ramah sambil melakukan bow dan memperkenalkan diri.

Somi masih berdiri di dekat gerbang menunggu Bianca selesai dengan pembicaraannya bersama ibu-ibu itu. Tak lama kemudian Bianca kembali dan mulai memasukan sandi agar pintu gerbang terbuka.

Somi sama sekali tak berniat untuk menanyakan tentang ibu-ibu di depan gerbang, mungkin Bianca akan bercerita sendiri ketika sudah sampai di dalam.

Tiba di dalam dorm yang rapih, Bianca menyapa keempat anggota BLACKPINK yang pagi itu sedang melakukan rutinitas harian sebelum memulainya aktifitas.

Sarapan.

"Aku lupa kalau Somi masih sekolah," Rose berkata sebelum kemudian menggigit roti tawarnya yang diolesi Nuttela, sehingga menimbulkan jejak-jejak cokelat di sudut bibirnya.

"Nde, aku kelas 12."

"Kau sudah sarapan?" Tanya Jisoo yang kala itu sedang menuang susu ke gelasnya yang kosong. Somi tersenyum canggung, lalu menggeleng pelan.

"Kemarilah, kita sarapan bersama." Jisoo melambaikan tangannya menyuruh Somi bergabung, entah kenapa di mata Somi sekarang Jisoo nampak seperti sosok ibu yang tengah menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya.

Somi menurut, ia duduk di kursi yang kosong bersebelahan dengan Jennie. Wanita itu nampak fokus dengan sesuatu yang tertampil di layar ponselnya, sebuah room chat. Somi tidak bermaksud untuk mengintip, tapi memang kelihatan.

Bianca duduk di sofa sambil membuka tablet yang berisi jadwal seluruh anggota BLACKPINK hari ini. Pertama, ia harus mengantar Somi ke sekolahnya, lalu Jisoo ke lokasi syuting, Jennie ke pemotretan sebuah brand minuman, dan Rose ke salah satu stasiun televisi untuk melakukan wawancara.

"Manager-nim," panggil Lisa dari ruang makan yang masih terlihat dari ruang tengah. Bianca menoleh, tatapannya datar karena ia merasa pusing.

"Ada masalah dengan kamarnya Jisoo Eonnie," kata Lisa memberitahu. Bianca merubah posisinya menghadap ke ruang makan.

"Masalah apa?"

"Seorang Sasaeng berhasil masuk, dia bahkan menghancurkan kaca jendela kamar Jisoo Eonnie."

Mendengar itu membuat Bianca beranjak dari tempatnya duduk, ia mendatangi kamar Jisoo dan melihat kekacauan yang sudah diperbuat Sasaeng tadi malam.

"Nanti kubereskan," kata Bianca lalu menelepon seseorang sambil berjalan keluar dorm.

"Somi-ya, apa kau melihat sekelompok ajuma di depan gerbang?" Tanya Lisa membuat Somi termenung. Lisa baru saja berbicara informal padanya, yang mana membuat Somi sangat senang karena Lisa mau mencoba akrab dengannya.

"Nde, tapi aku tidak tahu mereka sedang membicarakan apa?" Balas Somi.

"Aku juga penasaran, dilihat dari cctv mereka terlihat mencurigakan. Apa jangan-jangan sedang membicarakan kita?"

"Bukan kita, mungkin saja kau." Kata Rose.

"Memangnya aku buat masalah apa?"

"Kan 'mungkin'." Rose mengelap sudut bibirnya dengan tisu.

Tak lama Bianca datang sembari memasukan ponselnya ke dalam saku celana.

"Kaca jendelanya akan dibetulkan nanti siang," ucap wanita itu. Jisoo mengangguk tanpa membalasnya dengan perkataan.

"Manager-nim, apa kau tahu apa yang sedang dibicarakan para ajumah di depan gerbang?" Tanya Lisa masing dilingkupi dengan rasa penasaran. Bianca mengangguk, agak ragu.

"Bisa beritahu kami?" Pinta Lisa.

Bianca mengangguk lagi. "Mereka sedang membicarakan hewan-hewan peliharaan mereka yang menghilang."

"Penculikan hewan?" Seru Rose.

"Mungkin." Jawabnya sambil mengedikan bahu. "Aku tunggu 20 menit lagi di Van," setelahnya Bianca pergi dari sana.

"Eonnie, kalau dilihat-lihat, kau seperti menutup diri dari manager baru kita." Ujar Jennie yang meletakan ponselnya di atas meja.

"Aku hanya merasa canggung," jawab Jisoo, padahal sesungguhnya bukan itu.

"Aku juga sih," angguk Rose.

Berhubung sesi sarapan sudah selesai, kelimanya--termasuk Somi, mulai meninggalkan meja makan dan menyusul Bianca ke Van. Walau pun begitu pikiran Jisoo masih berputar-putar soal hilangnya hewan-hewan yang dibicarakan para Ajumaa. Apa ada hubungannya dengan hilangnya Olaf a.k.a kucing peliharaan nya Sangmun? Atau hanya kebetulan.

Jisoo tak mau ambil pusing, ia masuk ke Van dan duduk di paling belakang. Tiga detik kemudian Van melaju menuju tempat pertama yang akan mereka datangi. Sekolahnya Somi.

Ralat, nerakanya Somi.

×××

TIM BUKA LANGSUNG MAKAN NASI ATAU MAKAN TAKJIL DULU?

KLO GUE TIM MINUM AIR SEGELAS LANGSUNG KENYANG 😭 PADAHAL UDAH NIAT MAU MAKAN BANYAK TAPI GK JADI HUHUHU

NEXT BAB LUSA YAA

KOMEN LANJUT YANG BANYAK DONGG

GOMAWO

SIYU

Last Member | ft. BLACKPINKWhere stories live. Discover now