1 1 : New Manager

2.6K 616 122
                                    

Soogun keluar dari toko bunga sambil membawa sebuah buket mawar merah. Seperti biasanya ketika ia mau mengunjungi Jisoo, dia pasti selalu membawa buket bunga.

Lelaki itu masuk ke dalam mobilnya yang terparkir tepat di depan toko bunga, melaju pelan di jalanan yang cukup ramai sambil bersenandung riang. Ia akan bertemu dengan Jisoo, rasanya sangat menyenangkan.

Malam itu langit kota Seoul sama sekali tidak dihiasi bintang, namun cahaya bulan yang terang seolah menggantikan sinar-sinar Bintang yang tak nampak.

Bicara tentang Bintang, Soogun jadi mengingat tentang kamar Ayahnya yang selalu di hiasi oleh pernak pernik Bintang berwarna emas. Aromanya juga selalu sama, aroma hujan yang jujur terasa sangat menenangkan. Padahal setahu Soogun, Ayahnya bukanlah maniak bintang dan penikmat aroma hujan. Keanehan itu mulai muncul ketik Ayahnya menyalonkan diri sebagai Presiden.

Soogun menghentikan mobil lumayan jauh dari dorm BLACKPINK yang puluhan meter di depan sana. Ia memarkirkan mobilnya di halaman sebuah mini market 24 jam yang terasnya ramai oleh anak-anak kulihan.

Sambil membawa buket bunganya, Soogun menelusuri jalan setapak yang sangat kecil. Seperti gang sempit yang hanya bisa di lewati oleh binatang seperti kucing ataupun anjing.

Tapi karena sudah terbiasa, Soogun sangat ahli melewati gang sempit itu. Ia tiba di hadapan sebuah tembok yang depannya di lapisi dengan pohon-pohon tinggi. Di balik sana adalah dorm BLACKPINK, tepatnya mengarah ke jendela kamar Jisoo.

Soogun melempar buketnya melewati tembok, lalu ia memanjat dan tiba di lingkungan dorm dengan sangat mudah.

Ketika Soogun mencoba untuk membuka jendela kamar Jisoo, jedelanya terkunci seperti yang sudah ia duga.

Akhirnya Soogun memutuskan untuk mengecek jendela kamar member-member lain.

Sampai jendela kamarnya Rose terbuka tiba-tiba. Soogun tersentak dan langsung merapat pada tembok seperti cicak. Beruntung Rose tidak melongok keluar sehingga dirinya tidak ketahuan.

Beberapa lama Soogun menunggu, akhirnya lelaki itu memberanikan diri untuk mengecek. Kamar Rose tidak ada siapa-siapa, pintu kamarnya terbuka lebar, lalu detik berikutnya Rose tak sengaja lewat sambil membawa sebuah buku dan langsung menutup pintunya.

Mendengar suara pintu yang ditutup, Soogun kembali mengintip. Rose tidak berada di kamarnya. Lelaki itu bernapas lega. Ia lantas bergegas masuk ke kamar Rose dan meletakan buket yang ia bawa di tempat tidur Rose.

Untuk menghilangkan rasa geer jika Rose merasa bunga itu untuknya. Soogun mengambil sticky note yang ada di meja rias rose, lalu ia menulis dengan huruf kapital pada beberapa lembar sticky note menggunakan lipstik Rose dan menempelkannya di kasur.

UNTUK JISOO

Tadinya Soogun berniat ke jendela dan pulang saja. Dorm sedang ramai dan tak memungkinkan bila dia ketemu secara langsung dengan Jisoo, bisa-bisa diamuk masal sama Rose,Jennie,dan Lisa. Tapi suara panik yang terdengar dari ruang tengah membuat Soogun berhenti.

"Cepat telepon ambulan!" Itu suara Jisoo.

Soogun langsung tertegun, mencerna kalimat-kalimat yang terlontar di luar sana.

"Ambulan akan segera ke sini." Kata Rose. Lalu kemudian suara Jennie baru muncul setelah bunyi pintu yang ditutup terdengar. Wanita itu seperti baru saja keluar dari kamarnya.

"Astaga! Lisa kenapa?" Suara Jennie langsung berubah panik.

"Manager-nim, Lisa pingsan!" Rose tengah bicara dengan Bianca lewat telepon.

Suara sirine ambulan akhirnya menyadarkan Soogun, ia langsung berlari keluar dari kamar Rose dan pergi meninggalkan dorm BLACKPINK. Sebelum dirinya ketahuan.

Last Member | ft. BLACKPINKWhere stories live. Discover now