Special Part (Readers Baru Jangan Baca Dulu Sebelum Baca Ending)

Start from the beginning
                                    

💤💤💤

"Huft."

Misya baru saja kelar membersihkan kasur yang diompolin bocah-bocahnya.

"Pemen. Mau pemen sapi. Mau kasih Valeli." Mian, anak keduanya, rengek minta dibeliin permen milkita buat kasih ke Valerie, anak dari Ugo dan Paula.

"Baru 5 tahun udah bucin aja." Misya memijat kepala pusing mengurusi bocahnya itu.

"Miyan mau mayin sama Valeli," ucap bocah itu sembari menyisir rambutnya dengan sisir besar Misya.

"Miyan udah ganteng beyum?" tanya Mian sambil tersenyum, menampilkan gigi ompongnya.

"Udah. Mian anak Mama yang paling ganteng."

"Kalau Mike?"

Misya menoleh ke belakang, melihat Mike matanya berkaca-kaca dan menggemaskan. Otomatis Misya tersenyum. "Sini, Mike."

Mike menurut, jalan ke arah Misya.

"Kalian berdua sama-sama ganteng. Mama sayang kalian," ucap Misya yang kemudian memeluk kedua anaknya.

"Kalau Papa sayang Mama kalian," ucap Kenny yang ikut menyusul masuk ke dalam kamar.

Spontan mata kedua bocah itu berkaca, merengek minta disayang juga.

Misya terkekeh. "Udah. Jangan bercandain bocah-bocah lo lagi."

Kenny ketawa. Ketawain anaknya yang minta disayang itu. "Papa sayang kalian, kok. Nanti Papa ajak kalian main band."

"Apa itu ben?" tanya Mian tidak paham.

"Yang biasanya gebuk-gebuk itu," jelas Kenny sembari menunjuk miniatur drum.

"Ndak mauuu. Bentuknya aneh. Miyan ndak cuka. Ndak cocok. Miyan mau pemen. Miyan mau kacih Valeli," ucap Mian dengan angkuh.

"Kalau Mike mau motol," nimbrung Mike sembari memperagakan orang bawa motor. "Nanti Valeli Cantik dibonceng Mike. Mike mau bawa Valeli ke planet Mals."

"Belajar sama siapa ini? Kecil-kecil ngebucin aja," ucap Kenny sambil berdecak.

Misya ketawa kecil kemudian menyerahkan tangan Mike dan Mian ke Kenny. "Nih, bawa mereka ke warung dulu jajan. Aku mau lanjut siapin makan malam kita."

💤💤💤

Misya melihat ke arah jam dinding.

Sudah pukul 7 malam.

Kenny seharusnya sudah membawa Mike dan Mian pulang, tapi hingga saat ini mereka masih belum kelihatan batang hidungnya.

Misya jadi khawatir. Ia segera meraih ponsel di meja dan menelepon Kenny.

Nomor yang Anda tujui tidak dapat dihubungi. Silakan hubungi mantan gebetan Anda untuk mencari keberadaan adiknya.

"Hah? Apaan, sih? Masa operator ngomong kayak gitu?" Misya menatap layar ponselnya tak percaya.

Misya menghubungi Kenny kembali.

After Being Happy, Then? [TERBIT]Where stories live. Discover now