38. Bersaing 💤

7K 904 802
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hola

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hola. Ketemu lagi dengan ABHT 👋

Siap ramaikan part ini? 🔥🔥

💤💤💤

Masih di malam yang sama. Benny baru sampai rumah setelah dari tenda pecel lele.

Benny melempar kunci mobil ke arah Kenny. Benny duduk di sofa. Sudut bibirnya sedikit terangkat. Ah, sebenarnya kita belum pernah lihat Benny senyam-senyum sendiri. Kali ini berbeda. Ia sedang berusaha menahan senyuman yang akhirnya tidak terbendungkan lagi.

"Cie. Senyum-senyum," goda Lucy sembari membawa dua gelas susu hangat ke atas meja.

"Dia gemes." Benny mengacak rambut sambil membayangkan wajah Misya yang sedang marah. Senyuman masih terukir di sudut bibir Benny. Senyum mulu, mulutnya enggak pegal?

Lain halnya dengan Benny. Si adik, Kenny sedang memainkan ponsel dengan wajah mesem seperti terjerat hutang uang ratusan miliyar. Dari tadi dia hanya membolak-balik stalking medsosnya Misya dengan gelisah. Hatinya terasa tidak enak.

"Cie yang lagi fall in love. Mama dukung! Go go! Ganbatte!! Saranghae oppa Aben." Lucy menunjuk simbol love di ujung jari ke arah Benny kemudian menyamber ponselnya di atas meja.

Kalian tahu apa yang dilakukan Lucy? Wanita itu merasa energi semangatnya kurang tersalurkan. Baiklah, Lucy memutar sebuah lagu kebangsaan untuk menyemangati Benny. Bibir Lucy mulai melantunkan lirik lagu ketika instrumen musik berputar. Lucy menghentakkan kaki dengan serentak sambil memberi hormat ke arah Benny.

"Maju tak gentar!
Membela yang cinta
Maju tak gentar!
Hak Aken diserang

Maju serentak!
Mengusir sang mantan
Maju serentak!
Tentu Aben menang

Bertikung bertikung
Berserang berserang
Menerkam menerjang terkam

Tak sayang tak sayang
Menyerah menyerah
Majulah ma--"

After Being Happy, Then? [TERBIT]Where stories live. Discover now