52. Karma (1) 💤

6.8K 739 1K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Update walaupun part sebelumnya belum capai target :(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Update walaupun part sebelumnya belum capai target :(

Ramaikan lagi seperti biasa kuyy 😂

💤💤💤

"Siapa sih?" Misya berkerut kening mengikuti jejak Quin.

"Lihat aja nanti."

Mereka tiba di depan kamar VVIP rumah sakit. Pintu terbuka .... Ada seorang pria paruh baya yang memunggungi mereka. Misya merasa orang itu tidak asing. Pria itu pun berbalik badan. Misya spontan shock berat melihat orang itu.

"Beberapa hari yang lalu, Kenny suruh gue anterin makanan sama keperluan sehari-hari buat dia. Awalnya gue sama kayak lo, Sya, hampir pingsan lihat dia. Gue pikir gue lihat hantu, tapi untungnya dia masih ada bayangan dan kakinya injak tanah. Ah! Pokoknya gue senang lihat dia masih hidup, deh. Pasti ada banyak hal yang mau kalian omongin. Gue tinggal ya." Quin menepuk bahu Misya kemudian meninggalkannya.

"Hai, lama tak jumpa ... anakku," sapa pria itu membuat Misya berlinang air mata.

"Apa Angel tau?" tanya Misya sambil membekap mulut dengan nada bergetar.

"Belum. Jangan kasih tau dia dulu. Saya punya rencana."

💤💤💤

Seminggu berlalu.

Keadaan Kenny sedikit membaik walaupun masih saja dalam keadaan koma. Dokter telah memperbolehkan teman dekat Kenny untuk menjenguknya.

Hari ini, hari pertama masuk sekolah setelah liburan semester selesai. Misya memutuskan bolos. Ia menjenguk Kenny di pagi ini.

"Udah sembilan hari lo tidur, masih nggak mau bangun? Tidur itu emang enak, tapi lo juga harus bangun. Gue butuh lo, Ken." Misya meraih tangan Kenny dan mengecupnya lembut.

After Being Happy, Then? [TERBIT]Where stories live. Discover now