16. Diteror 💤

5K 579 144
                                    

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Yeyy double up sesuai janji, karena part sebelumnya udah tembus 70 komen 👋👋

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Yeyy double up sesuai janji, karena part sebelumnya udah tembus 70 komen 👋👋

💤💤💤

Angel membuka mata sedikit, mengintip wajah Kenny yang tengah memandang lurus ke depan. Ekspresi Kenny terlihat sangat panik. Angel masih dibopong Kenny menuju ruang UKS yang letaknya cukup jauh dari lapangan diiringi Bu Ceci.

Angel kegeeran, berusaha untuk menahan senyuman. Dia senang, karena Kenny begitu khawatir.

Oh iya, apakah Angel tadi pura-pura pingsan? Tidak, dia benaran pingsan. Namun, sekarang dia sudah siuman karena merasakan detak jantung Kenny yang tidak karuan di dalam dekapan.

Angel kembali menutup mata dengan sempurna setiba di ruang UKS. Kenny membaringkan Angel di atas brankar. Cowok itu celingak-celinguk mencari petugas UKS untuk merawat Angel.

"Petugasnya bentar lagi baru datang. Sementara kamu rawat Angel dulu ya." Suara Bu Ceci membuat Angel bersorak 'yes' dalam hati. "Harusnya sih tidak ada masalah. Saya lihat wajah Angel sudah tidak sepucat dibandingkan tadi awal pingsan."

"Oh iya. Baik Bu," balas Kenny.

Bu Ceci menepuk-nepuk bahu Kenny kemudian meninggalkan mereka di ruang UKS.

Kenny menempelkan tangannya di dahi Angel. Ia takut Angel demam. Dahi Angel terasa panas. Kenny menyentuh wajah Angel, panas juga. Cowok itu panik. Ia segera mengompres handuk kecil dengan air, kemudian meletakkannya di dahi cewek itu.

Kenny kemudian sibuk mencari obat demam, dan snack kecil untuk mengganjal perut Angel.

Angel membuka matanya sedikit menatap punggung Kenny yang sibuk mondar-mandir sana sini. Angel tak dapat menahan senyuman lagi. Ia tersenyum kecil, kemudian membuka mata dengan sempurna. "Kak Ken ...."

Kenny segera menoleh. "Ngel, gimana rasanya? Masih pusing? Atau ada yang terasa gak enak badan? Apa mau ke dokter?" tanya Kenny sembari menempel tangannya di dahi Angel. "Kok makin panas ya? Ke dokter aja, yuk."

After Being Happy, Then? [TERBIT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt