BAB 6: A Superior

65 58 37
                                    

"The 'red' is that I'm a superior."

- Anjanette -

Dahi Kalu berkerut. Alisnya menyatu. Raihan di frame sebelahnya tidak jauh berbeda. Tubuh gempalnya bersandar di punggung kursi dan bahasa wajahnya seperti sedang menimbang-nimbang sesuatu.

"Lo halusinasi ya Nya?" laptopku kembali berdesing. Kalu yang pertama kali berkomentar.

"Gila aja!" kalimat Kalu yang singkat dan lugas itu membuat mulutku yang sedang seperempat meneguk air putih rasanya ingin menyembur sekarang juga.

"Ya habis, ini nggak masuk akal, Nya! Kalau pun kalian beneran ketemu, masa iya langsung seintens itu? Langsung ngajakin lo jalan?" cecar Kalu yang tidak mau kalah.

"Bukan jalan woy! Dia cuma nganterin gue pulang."

"Ya tapi kalian mutar-mutar dulu kan? Itu apa dong namanya?" Kalu jelas tidak gampang dibohongi. Tapi aku memang tidak sedang berbohong...

"Orang cuma mutar-mutar? Apanya yang aneh coba? Elo biasanya juga mutar-mutar sama Raihan kan?" Sekarang giliran frame Raihan yang berwarna hijau, "Ya karena kami memang pacaran!" oke, sanggahan diterima.

Aku termenung di depan laptop. Kutatap Kalu dan Raihan secara bergantian dengan bibir manyun. Jelas-jelas yang kutemui satu minggu lalu, yang menungguku dua jam rapat, dan mengantarku sampai ke depan pagar rumah itu memang Glen. Glen Adhitama Gumelar. Kakak kelas kami di SMA. Teman satu tim basketnya Raihan. Idola seluruh gadis di sekolah. Iya, beneran Glen yang itu kok!

"Coba deh, gue telepon orangnya!" Raihan kembali bersuara. Aku mendadak menjadi orang paling panik sedunia, "HEH MAU NGAPAIN LO?!"

Raihan yang tampak serius dengan ponselnya kini beralih menatapku perantara layar, "Ya mau mastiin lah! Doi lagi di Surabaya atau lo cuma gangguan mental saja..."

"YA ALLAH HAN, SEGITUNYA LO SAMA GUE?!"

"Nggak! Nggak ada acara telepon-teleponan," jantungku berdegup tidak karuan. "Duh, jangan bikin gue kebelet nge-unfriend lo deh Han!" tapi Raihan tetaplah Raihan. Mau sekekeuh apa pun kubeberkan bukti bahwa aku tidak sedang berimajinasi, kalau sejak awal niatnya memang sudah untuk merisakku, ia jelas tidak akan mundur walau kutunjukkan foto-foto selfieku bersama Glen sekalipun. 

Raihan mengaktifkan tombol mute-nya. Pasrah. Aku hanya bisa pasrah.

"Wah si anying ngomong jujur lagi!" tidak sampai lima menit. Raihan kembali membuka tombol mute-nya. Suara boritonnya terdengar menyumpah serapah ke mana-mana. Salah siapa? Salah siapa meragukan seorang Anjanette Sammuel Mawardi?

"Doi memang lagi di Surabaya. Liburan semester katanya," terang Raihan tersenyum kecut menatapku.

"Hello! To be honest ya...!!!" aku tertawa penuh kemenangan. Raihan menggaruk-garuk pangkal kepalanya seperti orang yang sedang tertangkap basah melakukan sebuah kecurangan, "Ya soalnya cerita lo nggak make sense banget Nya!"

"Karena lo juga keseringan nonton sinetron, dan gue lihat-lihat lo sudah mulai putus asa sama kisah cinta lo, ya... lebih make sense-an lo lagi kena mental, isi kepala lo lagi sulit bedain mana yang real mana yang khayalan, terus omongan lo jadi ngalor-ngidul begini." Ia nyengir.

"LO KIRA GUE SCHIZO?!"

Memang dasar sinting! Aku jadi ragu. Raihan itu betulan sahabatku atau cuma seekor babi yang kebetulan nyasar di hidupku sih?

Sore itu, setelah berputar-putar di jalanan seperti dua orang turis yang tidak tahu Surabaya, dari Jalan Dharmahusada ke Jalan Tunjungan, dari Gedung Grahadi ke Sinarmas Land, kembali lagi ke daerah kampusku, lurus membelah Jalan Dharmawangsa yang tidak pernah macet, Glen mengantarku pulang. Motor bebeknya berhenti tepat di depan rumahku yang bercat putih dominan. Aku masih ingat sekali bagaimana ia membantuku melepas pengait helm, bagaimana ia memandang halaman rumahku lama sekali, atau bagaimana ia terlihat ingin bersopan-santun pada kedua orang tuaku but I'm not that brave to take him in. Dan konyolnya, sekarang aku menjadi lebih sering tersipu setiap kali memandang pagar rumahku yang sedikit saja tidak ada bedanya entah siapapun yang habis datang kemari. It must be wrong but, Glen was in my house!

ButterflyWhere stories live. Discover now