#12

27 4 1
                                    

Galaksi dan Gloria? Apakah mereka benar benar bisa rukun dan damai selalu?

***

Matahari sudah berada tepat di atas kepala. Sekarang murid murid SMA Gloria sudah buyar keluar dari sekolah dan menuju rumah masing masing, dan yang tersisa di sekolah sekarang hanya para petugas piket dan juga guru guru yang sedang menjalankan rapat.

"Udah kelar kan? Gue cabut duluan!" Ujar Elin pada teman piketnya lalu segera berjalan ke lantai 2 untuk menghampiri Angie.

'Angie mana yah? Masa belom kelar piket sih?' Batin Elin penasaran sambil celingak celinguk mencari keberadaan temannya.

Karena bingung, Elin memilih untuk mencegat seorang siswi yang ia ketahui merupakan teman sekelas Angie.

"Eh, kamu temen sekelas Angie Gloryssa kan?" Tanya Elin sambil menarik tangan siswi perempuan itu.

"Iya. Kenapa ya?" Jawabnya.

"Angie kemana ya? Piket kelas kalian udah selesai kan?"

Siswi itu pun terdiam dan tampak berpikir. Mungkin dia sedang mengingat-ingat sesuatu.

"Ah iya! Dia dipanggil ke ruang guru tadi." Jawabnya lagi setelah diam beberapa menit.

"Owalah! Oke. Makasih ya!"

Elin pun segera turun ke lantai paling bawah untuk ke ruang guru. Sudah bisa ditebak kenapa Angie dipanggil ke ruang guru. Tentu ada hubungannya dengan olimpiade.

Elin sampai di ruang guru, dan memilih untuk duduk di kursi sebelah guru piket. Dari dalam cukup terdengar apa yang Angie, Ryu, dan guru guru bicarakan.

"Baik. Sekarang sampai disini dulu pertemuannya. Sekarang kalian boleh pulang."

"Baik bu. Saya permisi."

Ah! Itu suara Angie. Sepertinya dia akan keluar ruang guru sekarang. Elin langsung menghampirinya.

"Punten kunci jawaban berjalan!" Ujar Elin yang tiba tiba muncul dari balik tembok.

Angie tersentak kaget. Untung saja Angie tidak reflek sampai memukul Elin karena kaget.

"Astaga! Jangan nongol tiba tiba napa! Kaget tau!" Sinis Angie sambil memukul ringan lengan Elin dengan buku tebal.

"Hehe. Ini udah kelar?" Tanya Elin.

"Udah. Kuy balik."

Angie segera mengambil tas-nya lalu pergi menyusul Elin yang sudah berjalan di depannya. Sedangkan Ryu sepertinya masih di introgasi di dalam ruang guru.

"Eh mau ke apotek dulu gak buat beliin Auryn obat? Katanya dia sakit perut kan ya?" Ujar Angie membuka topik.

Deg.. Elin terdiam. Ia lupa belum memberi tau Angie soal Auryn.

"Kok diem?" Tanya Angie lagi.

"E-eh? Itu.. Auryn gak sakit sebenernya." Jawab Elin agak pelan sambil merunduk.

Kedua alis Angie terangkat. Banyak pertanyaan memutar di kepala bulatnya. Kalau Auryn gak sakit, terus kenapa gak masuk? Auryn bolos?

Panitia TigaWhere stories live. Discover now