#4

47 4 0
                                    

Semesta sangat aneh. Kita yang tidak saling mengenal malah jadi kenal karena 'teman'.
-Ryu

***

Hari ini, Angie tidak masuk sekolah. Angie sakit karena kemarin malam kehujanan saat sedang jalan pulang. Alhasil hanya Elin dan Auryn yang datang ke sekolah. Sebenarnya mereka ingin diam di kos-an aja hari ini, tapi karena ada tes pelajaran olahraga, mau tak mau ya mereka harus datang ke sekolah.

"Eh Rin, kamu gak ada latihan buat lomba gambar digital?" Tanya Elin pada Auryn yang sedang sibuk melihat ponsel.

"Hah?"

Elin mendiamkan Auryn. Bukan karena kesal, tapi Elin tau kalau Auryn setiap ditanya pasti jawab hah dulu. Padahal dia sudah dengar dengan jelas apa yang diomongi oleh Elin. Mungkin otak Auryn memang lagi loading. Memang sahabat aneh.

"Oh, belom sih. Paling nanti di kos aja latihannya." Jawab Auryn.

"Oh yaudah. Aku duluan deh ke kelas. Jangan kangen muach." Kata Elin lalu berlari ke lantai dua.

"Hadeh. Ditinggal lagi." Dengus Auryn kesal. Tiba tiba ada seseorang yang menghadangnya.

"Wih tumben banget lo sendirian? Napa? Ditinggal dua sahabat bodoh lo itu?" Kata Sarah dan disusul tawaan oleh dua temannya, Caca dan Fella.

"idih, mendingan gue ditinggal temen ke kelas, dari pada lo berdua cuma jadi babu sarah." Sinis Auryn sambil menunjuk Caca dan Fella. Mereka berdua memang sering dapat julukan "dayang dayang Sarah."

"Cih dasar kekurangan temen." Sinis Sarah lalu pergi dan disusul oleh kedua 'dayang' nya.

"IDIH. SADAR! LO JUGA CUMA BERTIGA DAN ITU PUN BABU LO! UPS CANDA BABU." Teriak Auryn. Ya. Dia jadi pusat perhatian di lorong kelas bahasa.

'Sialan gue malah diliatin begini. Kampret lah Sarah.' Batin Auryn lalu segera masuk ke kelas.

Di lain sisi, Elin sudah pergi ke lapangan untuk mengikuti penilaian olahraga basket. Sesungguhnya Elin payah dalam basket, tapi dari pada tidak dapat nilai, lebih baik mencoba. Sekarang kelas 11 IPS 1 sedang pemanasan. Mereka melakukannya dengan serius.

Penilaian pertama adalah penilaian Shooting atau menembak memasukkan bola ke ring. Tentu sangat mudah. Iya mudah. Mudah bagi para ahli. Kalo untuk Elin sepertinya sangat mustahil dikarenakan badannya yang pendek dan juga dia kesulitan untuk melempar bola agar lurus.

"Baik anak anak, kalian sudah pemanasan kan? sekarang berbarislah sesuai absen dan coba melempar bola agar masuk ke dalam ring." Ujar Pak Han, guru olahraga SMA Gloria.

"Ayok baris cepet. Gercep semua!" Ucap Ryan, ketua kelas 11 IPS 1. Seluruh siswa pun segera berbaris sesuai absen. Elin urutan absen 4. Sepertinya cukup sial baginya hari ini.

Absen 1 sudah melempar bola dan masuk. Absen 2 juga sudah melempar bola begitu pun absen 3. Sekarang sudah giliran Elin.

'Duh. Gimana nih. Lempar asal aja kali ya.' Batin Elin. Keringat di dahinya sudah bercucuran antara karena kepanasan atau karena gugup. Akhirnya Elin pun melempar bola ke ring lalu bolanya meleset dan terlempar kearah lain dan..

DUAGHHH

Bolanya mengenai kepala seseorang.

Panitia TigaWhere stories live. Discover now