#10

20 4 0
                                    

Dimana ada aku, disitu ada kamu. Hal ini sangat meresahkan!

-?

***

Matahari mulai terlihat memancarkan sinarnya. Para burung burung pun berterbangan dan berkicau diatas langit. Sama sibuknya seperti anak SMA Gloria.

Hari ini adalah hari pentas seni. Semua murid bebas berpakaian, tapi tentu harus sopan dan rapih.

"Weh landak betina!" Ujar Andrew memanggil Elin yang sedang duduk di jendela kelas.

"Apasih tiang?"

"Ke aula lah cebol."

"Bentar lagi lah. Ini masih jam 7. Acaranya kan mulai jam 8." Kata Elin.

"Ah lama! Gue seret juga lo!" Ujar Andrew sambil menarik kedua tangan Elin.

Elin yang ditarik tangannya pun terkejut dan terpaksa mengikuti Andrew. Tapi bukan Elin namanya jika menurut.

"Lepas ato gigit nih?" Sinis Elin masih berlari dibelakang Andrew.

"Lipis iti gigit nih" Ujar Andrew meremehkan.

Elin pun menggigit tangan Andrew lalu berlari lagi ke kelasnya.

'Buset. Udah kepala gue kena bola gara gara dia, sekarang tangan gue patah gara gara dia lagi. Ni cewe apa anjing sih?' Batin Andrew kesal.

***

Angie dan Ryu tampak keluar dari ruangan kepala sekolah. Sepertinya mereka membahas pengiriman Ryu dan Angie ke Bandung untuk olimpiade.

"Gue cabut duluan." Ujar Ryu lalu bergegas pergi ke aula.

Angie yang merasa ditinggal pun segera pergi mencari ke kelas. Kenapa dia tidak mencari dua sahabatnya?

Tentu saja karena Elin dan Auryn sedang sibuk dengan urusan masing masing. Elin yang sedang mengejar ngejar anak OSIS untuk meminta urutan acara, sedangkan Auryn sedang menempelkan poster yang ia buat bersama Hisaki.

'Semua pada sibuk. Aku doang yang gabut.' Batin Angie tertunduk lesu di kelasnya.

Tiba tiba terasa sesuatu yang dingin menempel di kepalanya dan membuat Angie terkejut.

"Astaga! Kok lo balik lagi." Ujar Angie sambil mengambil cola yang diberikan Ryu.

"Temen temen gue pada sibuk, jadi gue gabut dan gue mau duduk di kelas aja." Ujar Ryu lalu mengeluarkan ponsel dari kantong kemeja kotak kotak merahnya.

'momen langka! Ryu ngomong lebih dari 10 kata ke gue!" Batin Angie.

"Napa lo liat liat gue gitu? Mau mabar?" Tanya Ryu pada Angie yang menatapnya terus terusan.

"Gak ah. Males. Ntar jadi beban."

"Yaudah." Ujar Ryu lalu melanjutkan aktivitas ngegame-nya.

Waktu berjalan begitu cepat, kini sudah pukul 8 WIB. Bel pertanda untuk berkumpul ke aula pun sudah dibunyikan oleh guru guru.

Panitia TigaWhere stories live. Discover now