Part 71 -Alasan Sebenarnya-

275 21 6
                                    

Setiap orang memiliki firasat. Mungkin karena ikatan cinta yang terlalu kuat.
.
.
.
.
.
Hai semwahh 👋
Makasih udah vote di part sebelumnya ✨✨
HAPPY READING SODARA-SODARA ❤️

Rafael dan Alana berjalan keluar mengikuti Nayara. Sedikit bingung memang, apa yang Nayara ingin beritahu? Pikir mereka.

"Mau ngomong apa, Nay?" tanya Rafael penasaran.

"Sebentar, Kak." Ia terus menarik tangan Rafael dan Alana hingga tiba di kantin rumah sakit.

"Kenapa jauh banget sih, Nay?" tanya Alana bingung.

Ketiganya duduk di bangku panjang itu. Nayara menarik napasnya sejenak dan berdoa, ya, Tuhan ... Aku harap ini adalah yang terbaik.

"Gue mau kalian janji untuk gak marah sama gue," ujar Nayara sedikit menunduk.

Keduanya mengernyit. "Maksud lo apa sih? Langsung aja lah," balas Alana gemas sendiri. Sedari tadi ia sudah penasaran.

"Gue gak tau ini merupakan kesalahan atau gimana. Tapi gue lakuin ini karena permintaan mereka." Nayara semakin menunduk, "gue tau kak Calista di mana dan maaf karena gue udah bohong sama lo kak, Al," lanjutnya. Nayara berbohong saat Alana menanyakan masalah Calista kemarin.

Alana dan Rafael sedikit terkejut mendengarnya. Alana langsung berdiri di depan Nayara. "Lo tau dan lo diam?" tanya Alana ngengas.

Nayara tak menjawab. "JAWAB!!" bentak Alana hingga Nayara sedikit terperanjat.

"Maaf," cicit Nayara.

"Lo tau gak sih, seberapa berjuangnya kami buat dapatin informasi? Tapi lo malah diam dan sembunyiin semuanya? Pake otak dong lo," cerocos Alana marah.

Rafael mendekat kepada Nayara, merangkul serta mengusap pundaknya. "Al, jangan kencang-kencang ngomongnya. Semua bisa diomongin baik-baik," lerainya.

"Fel, tapi ini keterlaluan. Dia sendiri tau gimana susahnya kita, tapi ... Ah, udahlah." Alana benar-benar tidak habis pikir.

Nayara mengangkat kepalanya. "Gue minta maaf, tapi ini semua kemauan mereka. Gue udah janji sama mereka untuk rahasiain ini," balasnya dengan mata berkaca-kaca.

"Gue kecewa sih sama lo, Nay," ujar Alana sambil menggelengkan kepalanya dan duduk di sebelah Rafael.

"Maaf."

"Udah, Nay. Sekarang kamu ceritain apa yang kamu tau." Dengan lembut Rafael mengusap kepala Nayara.

"Sabtu lalu gue diajak Marcel ke Bandung berdu,—"

"Ohh ... Jadi, lo bohong sama gue? Lo bilang kalo lo ke rumah Aurel padahal lo sama Marcel? Tidur di mana lo sama dia selama semalaman?" Alana memotong ucapan Nayara kala mengingat alasan Nayara untuk keluar rumah Sabtu lalu.

Rafael berdecak mendengar ucapan Alana. "Alana!" tegurnya.

Saat itu juga air nata Nayara menetes. "Gue gak tidur sama dia. Sorenya kita langsung pulang dan dia anterin gue ke rumah Aurel. Gue nginap di rumah Aurel, Kak," jelasnya.

CALISTA [COMPLETED]Where stories live. Discover now