9. bolu coklat

26.7K 2.7K 306
                                    

Motor Galen baru saja tiba di halaman besar rumah nya, Seperti perkataan nya tadi ia bersama dengan Gebby saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Motor Galen baru saja tiba di halaman besar rumah nya, Seperti perkataan nya tadi ia bersama dengan Gebby saat ini.

gadis itu menggunakan kaos putih dengan perpaduan celana jeans membuat nya terlihat cantik, sepulang sekolah Galen ingin langsung mengajak Gebby kerumahnya, namun Gebby meminta untuk mengganti pakaian nya sekaligus izin langsung dengan mami terlebih dahulu.

Gebby yang sudah turun dari motor kini kesulitan untuk membuka pengait helm nya, sedangkan Galen yang baru saja turun melihat gadis di depan nya tengah kesulitan, tanpa pikir dua kali Galen membantu Gebby untuk membuka helm nya.

"Makasih,"

Galen meletakkan helm nya di jok belakang motor milik nya, "Gitu aja ga bisa!"

"susah tau," gadis itu mengerutkan bibirnya.

Galen terkekeh geli melihat wajah Gebby yang sedang dalam mode marah seperti itu.

Gebby terkejut kala Galen menggandeng lengan nya, "kaya mau nyebrang aja." gumam Gebby.

tapi itu masih dapat didengar oleh Galen, "biar lo ga ilang."

"alasan," balas Gebby datar, wajah nya bisa saja datar, tapi hati nya udah dag dig dug ser.

setelah sampai di ruang tengah Galen menyuruh Gebby untuk menunggu dirinya memanggil bunda, Gebby menduduki diri nya di sofa.

dapat Gebby lihat, rumah Galen terbilang cukup besar, rumah simple tapi elegan itu adalah ciri-ciri rumah Galen.

mata nya terus berkeliling melihat-lihat koleksi yang ada dirumah ini, tak di sangka Gebby mendapati sebuah foto yang dimana ada anak lelaki tengah tertawa yang hanya menampakkan satu gigi nya alias gigi nya ompong di foto itu, Gebby yakin itu pasti Galen.

ia tertawa tanpa suara, ide muncul di otak nya, gadis itu langsung mengeluarkan ponsel nya, membuka kamera lalu memotret gambar yang tadi ia lihat.

"Sorry Gal lancang, lumayan buat nakutin tikus di rumah."

Gebby semakin geli, hingga tak sadar jika bunda Galen sudah berada tepat di depannya, cantik itu yang pertamakali Gebby lihat.

ia langsung bangkit dari duduk nya seraya tersenyum sambil menjulurkan tangan nya, Agatha membalas uluran tangan Gebby.

"hai tante, aku Gebby teman nya Galen." ucap nya sopan.

"Agatha, bundanya Galen."

Agatha mempersilahkan Gebby untuk duduk kembali diikuti Agatha yang juga ikut duduk, "ternyata Galen tidak main-main dengan ucapan nya."

"Maksud tante?"

sebelum melanjutkan ucapannya, Agatha melirik sekilas ke arah anak tangga untuk memastikan Galen belum turun dari kamar nya, karena jika Galen dengar sudah di pastikan ia akan marah.

GALEN Where stories live. Discover now