LIMA PULUH ENAM

1.5K 262 46
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Mark sudah rapih memakai seragamnya, tadi malam ia mencoba membersihkan darah dan mengganti perbannya meski membutuhkan waktu berjam2 akhirnya ia bisa menutup kembali lukanya.

"Mark, turun ayo sarapan" ujar Wulan.

"Mark turun" sahutnya membuka pintu namun sudah ada bidadari yang menyambut.

"Salanghae Malk" ujarnya dengan senyum manis, membuat Mark selalu ikut tersenyum.

"Nado Saranghae" jawab Mark merangkul Lisa menuruni tangga.

"Jangan jauh-jauh dari gue ya? Kalo emang mau ke toilet harus minta anter temen semisal gue masih ada di kelas" ujar Mark.

"Iya Malk" jawab Lisa.

"Lisa cantik banget sih hari ini" ujar Wulan.

"Emang kemalin-kemalin Lisa jelek ya?" tanya Lisa.

"Bukan begitu maksudnya makin cantik" ujar Joko.

"Makasih papa Joko" ujar Lisa senang.

"Udah, ayo sarapan nanti telat" ujar Wulan. Mark mengambil nasi goreng hanya sedikit tak ada setengah centong, Wulan dan Joko menyerengit tumben sekali biasanya Mark bahkan akan makan nambah.

"Kok kamu maka-

"Mark, lagi gak nafsu makan" ujar Mark menyendok nasinya ke mulut.

"Kamu gak enak badan?" tanya Joko.

"Biasa aja" ujar Mark.

"Kalo masih sakit gak usah sek-

"Mark udah sembuh ma, jadi untuk apa masih di rumah lagian kalo sakit ya minun obat, Mark bawa obatnya" ujar Mark.

"Malk, kalo sakit kita engga usah sekolah lagi" ujar Lisa.

"Gue engga sakit Lisa, lo liat kan? Udah sembuh" ujarnya meyakinkan.

"Terserah kamu, lanjutin sarapannya" ujar Wulan.
.
.
.
.
.

Mark sudah sampai di sekolah ia melirik Lisa yang mencengkram seragam Mark.

"Jangan takut, perhatiin itu semua temen sekolah kita engga ada penjahat oke?" jelas Mark, Lisa menetralkan degup jantungnya.

"Lisa liat gue, ada gue disini ada abang dan temen-temen lainnya" ujar Mark.

"Iya Malk" ujar Lisa pelan.

"Ayo turun" ujar Mark menggendong Lisa turun.

"Makasi Malk" ujar Lisa.

"Sama-sama" balas Mark.

Lisa dapat melihat orang sekeliling tak ada yang menatapnya aneh, hanya ada tatapan lembut dan sapaan untuk Lisa.

"Gapapa kan?" tanya Mark di balas senyuman.

"Gapapa Malk, meleka baik" ujar Lisa membuat Mark gemas.

"Jangan ke kantin duluan sebelum gue jemput oke?" ujar Mark.

"Oke Malk" Mark mengantar Lisa sampai ke tempat duduk Lisa.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang