DUA PULUH

1.9K 291 170
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Happy Reading❤

Pagi-pagi sekali Mark sudah sampai di rumah sakit ia senang karena Lisa sudah boleh pulang.

"Lisa mandi gih, terus kita ketaman" ujar Mark.

"Mami, Lisa mau mandi Malk mau ajak Lisa ke taman" ujar Lisa dengan antusias.

"Ayo sayang" ujar Raina mereka sudah masuk kedalam kamar mandi, kini hanya ada Mark dan Samuel saja.

"Malam ini kita makan malam di resto favorit Lisa" ujar Samuel.

"Apa ada abang Lais juga?" tanya Mark.

"Gak ada, emang dia siapa?" tanya Samuel menaikan satu alisnya.

"Dia anak Om lah" ujar Mark.

"Bukan lagi" ujar Samuel.

"Om kenapa sih segitunya sama Bang Lais?" tanya Mark.

"Terserah saya" ujar Samuel.

Untung bukan bokap gue, tapi mertua gue astagaaa kenapa mertua gue membagongkan?

.
.
.
.
.

Lisa sudah selesai mandi dan Mark pun membawa Lisa ke taman rumah sakit.

"Lisa, lo belum kasih gue vitamin dari kemarin" ujar Mark.

"Vitamin apa?" tanya Lisa ia memperhatikan pasien anak kecil yang memegang balon.

"Vitamin itu loh, penambah semangat" ujar Mark.

"Gue lemes dari kemarin engga ada tenaga" ujar Mark melemaskan dirinya.

"Lisaaaa" rengek Mark karena Lisa mengabaikannya.

"Lisa mau balon" ujar Lisa.

"Kasih gue vitamin dulu nanti gue kasih lo balon" ujar Mark.

"Benelan?" tanya Lisa di balas anggukan dari Mark.

"Sini" ujar Lisa menyuruh Mark menunduk.

Cup

"Udah sana beliin" ujar Lisa setelah mengecup bibir Mark, pemuda itu malah diam memegangi dadanya.

"Malk sana cepe-

"Jantung gue diskoan" ujar Mark ia berlari ke penjual balon.

"Diskoan itu apa?" gumam Lisa ia memperhatikan Mark yang tengah membeli balon untuknya.

"Nih" ujar Mark ia menyerahkan dua balon berwarna merah dan hijau.

"HUAAA BAGUS, SALANGHAE MALK" seru Lisa saat mendapatkan dua balon dari Mark.

"Nado Saranghae" jawab Mark membuat Lisa mendelik binar.

"Huaaa Malk bisa jawab Lisa" ujar Lisa membuat Mark tertawa.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang