EMPAT PULUH ENAM

1.6K 261 101
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨

Sebelumnya kenapa aku gak buat Lisa cadel lagi? Aku kira kalian bakal capek gitu loh, gak paham lama2 tapi aku salah:( kalian masih mau Si Bocil jadi Cadel lagi. It's  ok, Aku mau bilang  kalo Si Bocil gagal R. Alias CADEL. Paham gak?

Happy Reading

Lais tengah membujuk Lisa untuk keluar dari kamar, tapi Lisa enggan menjawab ia masih menatap kosong ke arah jendela, Lais tak sendiri ia bersama Rona mengurus Lisa karena kedua Orang tuanya tengah berada di rumah sakit menjenguk Mark.

"Sayang, makan ya?" ujar Lais hanya di balas gelengan.

"Lisa perut kamu belum diisi loh" ujar Rona.

"Rona, gue minta tolong ambilin makan untuk Lisa" ujar Lais di angguki Rona.

"Hei, Bocil liat abang sini, mau apa hm? Tapi makan dulu ya? Habis makan kita beli boneka mau? Atau jalan-jal-

"Lisa mau bobok" ujarnya lalu menarik selimut hingga menutupi seleuruh tubuhnya. Namun saat ia memejamkan matanya bayangan Mark muncul membuatnya kembali duduk dan langsung memeluk Lais.

"Hiks takut hiks, engga mau Lisa takut abang hiks" Lisa terisak.

"Sayang, abang ada di sini engga usah takut" ujar Lais mengusap punggung Lisa.

"Hiks, kunci pintunya nanti dia kesini abang kunci pintunya" ujar Lisa membuat Lais menghela nafas ia lebih baik melihat Lisa teriak manja meminta di belikan sesuatu bukan seperti ini, rasanya sesak sekali.

"Kunci pintunya" ujar Lais saat Rona sudah kembali dengan membawa nampan.

"Makan ya?" Lisa hanya menggeleng lalu mengeratkan pelukannya.

"Kamu belum makan apa-apa loh, sakit nan-

"Engga mau hiks engga mau" ujar Lisa matanya tak sengaja melihat bingkai besar di samping lemari, Lisa menegang nafasnya memburu bingkai itu jelas menampakan wajah Mark yang tengah tersenyum manis.

"Engga abang dia di sana, hiks

PYARRR

Lisa melempar lampu tidur hingga pecah.

"ABANG, MALK DISANA HIKS PELGI LISA TAKUT, LISA BENCI MALK" seru Lisa ia kembali meraung, Lais mengeratkan pelukkannya, tapi Lisa memukuli Lais hingga berhasil mengambil benda tajam, yaitu gunting.

"LISAAA" seru Lais dan Rona. Lisa melempar gunting itu ke bingkai besar dan melanjutkan dengan barang lainnya.

"LISA BENCI MALK, LISA BENCIIII HIKS LISA ENGGA MAU LIAT MALK" Lais memejamkan matanya, adiknya berhasil di buat seperti ini. Lais tak tega mendengar tak ada lagi kata Saranghae yang keluar dari bibir Lisa yang ada hanya ucapan kebencian untuk Mark yang kini terbaring tak berdaya di rumah sakit.

Lais terpaksa mengambil sesuatu di laci, Dokter menyarankan ini tapi seleuruh keluarga tak tega namun melihat Lisa bisa saja menyakiti dirinya membuat Lais harus melakukakannya.

"Pegang" ujar Lais menyerahkan gelas berisi air putih dan obat penenang. Ia membawa Lisa kembali duduk di ranjang karena Lisa berontak Lais terus mengeratkannya.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang