TIGA PULUH DELAPAN

1.7K 290 230
                                    


Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca✨


Happy Reading❤

Setelah dari kantin Lisa memilih pergi ke toilet namun langkahnya terhenti saat Sila memanggilnya.

"Gue mau ngomong" ujar Sila.

"Ngomong apa sih? Lisa kebelet" ujar Lisa tak sabaran.

"Lo disuruh ke kelas deket perpus" ujar Sila.

"Itu kelas kosong, engga mau" ujar Lisa masuk ke dalam toilet.

"Tapi lo di suruh ke sana sama guru lo, yaudah kal-

"Oke, Lisa mau pipis dulu" ujar Lisa di angguki Sila yang kini tersenyum miring.

"Gue gak bisa bertindak sekarang, tapi liat ada yang bakal kasih lo pelajaran" gumam Sila lalu meninggalkan toilet.

Lisa sudah selesai dan kini ia berjalan ke tempat yang Sila tunjukkan.

"Loh, pelpus kok tutup ya? Padahal Lisa mau minjem buku dongeng" ujar Lisa ia masuk kedalam kelas kosong yang ada di samping perpus.

"Hai, halo, helo, hola, annyeong" sapa Lisa saat sudah masuk, ia bingung karena tidak ada orang di dalam lalu kenapa Lisa disuruh datang?.

Ceklek

Lisa terkejut saat seseorang masuk kedalam kelas ini, dia laki-laki.

"Kamu mau apa?" tanya Lisa bingung.

"Gue butuh bantuan lo" ujarnya Lisa tak mengenal siapa pemuda ini.

"Tapi Lisa bukan pembantu" ujar Lisa, pemuda itu mendekat menghimpit Lisa ke dinding membelai wajah Lisa dengan seringai yang selalu di tampakkan.

"Kakak, ngapain pegang-pegang? Tangan kakak kotol pasti" ujar Lisa matanya mengerjap beberapa kali.

"Bukain" ujar pemuda itu menuntun tangan Lisa untuk membuka kancing seragam pemuda itu, Lisa diam ia tak mengerti.

"Tangan gue sakit, bantuin gue bukain kancingnya" ujarnya.

"Kenapa mau di buka?" tanya Lisa.

"Karena disini gerah, lo gak liat? AC nya mati kipas gak ada" Lisa menatap sekeliling benar ia bahkan merasakan panas juga.

"Tapi kenapa kakak disini?" tanya Lisa.

"Gue juga di suruh kesini" ujarnya ia menyeringai saat Lisa membukakan kancing baju nya.

"Lo cantik" ujarnya membelai wajah Lisa lagi, ia sudah tidak memakai seragam atasan.

"Lisa mau kelual aja, disini panas Lisa mau ke kelas" ujar Lisa ingin keluar namun tangan pemuda itu mencekal Lisa lalu mendekap Lisa erat, Lisa memberontak tak mau dipeluk hingga tangannya tak sengaja menjotos rahang pemuda itu hingga pemuda itu mengaduh sakit.

"Maaf kak, Lisa engga sengaja" ujar Lisa mengusap rahang pemuda itu.

"Gapapa, sana ke kelas" ujarnya di angguki Lisa yang akhirnya keluar dari kelas.

SARANGHAE MARK [END] [#S3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang