Three

11.6K 771 41
                                    

'Sometimes I wish I had never met you. Because then I could go to sleep at night not knowing there was someone like you out there. - Good Will Hunting'

'Kadang aku berharap tidak pernah bertemu denganmu. Karena dengan begitu aku dapat tidur di malam hari tanpa mengetahui ada seseorang sepertimu di luar sana. - Good Will Hunting'

***

"Zie, turun! Nanti kamu jatuh!"

"Nggak bakalan. Tenang aja."

"Zie, ayo! Aku takut!"

"Iih, cemen ah! Masa begini aja takut, sih?"

"Zie...."

"Iya, iya. Turun nih!"

"Zie, jangan bikin aku khawatir lagi."

"Ih, cerewet, deh. Mama-ku aja nggak secerewet kamu. Kamu kaya nenek-nenek lagi hamil tua aja."

"Zie...."

"Iya, iya. Sorry."

"Janji jangan pernah bikin aku khawatir lagi. Promise?"

"Oh, c'mon...."

"Zie...."

"Okay, promise! Happy?"

"Can't be happier."

***

"Pokoknya kamu nggak boleh ninggalin aku. Harus sama-sama terus sama aku."

"Aku janji, Zie. Aku nggak akan pernah ninggalin Zie."

"Promise?"

"Promise."

***

"Kamu jahat! Kamu jahat! Kamu udah bohongin aku! Zie benci sama kamu! Aku nggak bakalan mengingat kamu lagi. Kamu bukan siapa-siapaku lagi!"

"Kenapa kamu tega? Kenapa kamu tega ninggalin Zie?!"

"Pokoknya, Zie nggak mau mengingat apapun tentang kamu lagi!"

***

"Hh... hh..." Azareen terbangun dari mimpi buruknya. Kelebatan ingatan itu lagi. Potongan-potongan percakapan itu lagi. Suara seorang bocah laki-laki yang entah mengapa sangat ia rindukan. Mimpi yang tak bisa ia pikirkan yang telah menghantuinya selama sepuluh tahun ini.

Azareen menyeka bulir-bulir keringat dingin yang menghiasi pelipisnya. Ia meraih segelas air di sisi nakas dan menenggaknya cepat.

Mimpi itu lagi...

Zie...? Siapa anak laki-laki yang selalu memanggilku 'Zie' itu?

Suaranya terdengar familiar, tapi aku tak bisa mengingatnya sedikitpun...

Ia mengacak rambut panjangnya frustasi. Cukup sudah, pikirnya. Ia tidak ingin diganggu oleh mimpi yang sama lagi.

Mimpi yang selalu membuatnya merasa sedih dan sendiri. Ia tidak paham, tidak sama sekali tentang mimpi itu. Siapa bocah itu? Kenapa ia merasa sangat merindukannya? Seperti kepingan hatinya yang hilang menjadi kembali utuh ketika mendengar suara bocah itu memanggil namanya, 'Zie'.

Apa ada sesuatu yang penting yang ia lupakan? Tapi apa?

***

"Mimpi itu lagi?" tanya Ryu memastikan apa yang baru ia dengar dari bibir Azareen.

Lady KnightWhere stories live. Discover now