Gay-ilan [COMPLETED]

Prolog || Gay-ilan

Vote and comment, jangan lupa❣︎

guys, kalian dapat cerita ini dari mana sii??

𝓖𝓪𝔂 -𝓲𝓵𝓪𝓷

Malam minggu sangat identik dengan pasangan yang menghabiskan malam bersama, seperti berkencan atau jalan misalnya. Tapi itu tidak berlaku untuk Ananta Syaqilla.

Ia lebih memilih bermalam di rumah salah satu sahabatnya -Cindy- karena biasanya di hari hari yang seperti itu Qilla pasti akan menghabiskan malam nya di rumah mereka.

Malam yang cukup sejuk ini membuat Cindy memilih untuk bermain truth or dare.

Qilla berdecak kesal saat botol yang tadinya berputar tiba tiba berhenti menghadap nya. Ini sudah ke-empat kalinya botol itu berhenti mengarah tepat pada Qilla.

"Sudah tiga kali lo pilih truth, coba deh pilih dare kali ini. Lo harus coba tantangan dan rasakan bagaimana sensasinya."

Qilla menghela nafas, "Ok deh, gue pilih dare." Qilla hanya bisa pasrah. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik untuk bermain yang satu ini.

Alina tersenyum smirk padanya. Tunggu, apa apaan maksud dari tatapan itu? Qilla curiga dengan dare kali ini.

"Ok, dare lo kali ini cukup gampang. Lo hanya perlu buat Dylan jatuh cinta sama lo!"

Qilla melotot, dare macam apa ini? membuat jatuh cinta Dylan? ini gila! Dari informasi yang ia dengar dari ketua gosip di sekolahnya, Dylan itu gay. Tetapi Dylan yang mengetahui nya pun tidak membuka suara perihal itu. Dia terlalu tidak peduli dengan gosip yang sudah memperburuk namanya.

It's crazy! Why the fuckin' gay guy?

"Gak mau! Kalian gila ya? Masa gue harus buat si Dylan suka ke gue? Kalian tau lah tu cowok gay. Susah cuk buat dia normal." protes Qilla.

Alina menatap Qila begitu lekat, "itu masih rumor La. Belum tentu Dylan gay," sesaat Alina mengambil kopinya lalu meminum hingga tandas. "kalo lo nolak ya lo harus transfer minimal 50 juta ke rekening kita." Lanjutnya.

Sekali lagi Qilla melotot, menatap Alina sekilas kemudian beralih pada Cindy dengan garang. apa katanya 50 juta? Minta di gaplok tu orang.

'Megang uang sejuta aja gue gak pernah, lah ini?' Qilla membatin tidak terima. Keluarga nya bukan lah orang berada. Walaupun begitu, orang tuanya memiliki usaha rumah makan yang cukup ramai peminat nya di kota Padang ini.

"What the fuck! Lo mau gue di tendang dari KK karena make uang sebanyak itu? gak! Gue gak mau!"

Qilla ingin rasanya melemparkan gitar pada dua manusia yang sialnya sahabat nya itu. Ini mereka berniat membuat orang tua nya bangkrut atau gimana sih? itulah kira kira yang Qilla pikirkan.

"Mudah sih Qill, kalo lo gak mau lo tinggal laksanakan dare. Semua bereskan?" ujar Cindy, lalu menatap Alina. Mereka tertawa begitu melihat ekspresi kesal yang Qilla perlihatkan.

Qilla menghela nafas, menatap datar dua manusia yang sudah membuat nya kesal setengah mati, "Ok, gue terima dare nya. Puas lo!"

"Oh of course dear." Cindy tertawa puas melihat kekesalan Qilla, walaupun sedang kesal tapi ekspresi wajah Qilla cukup imut. Ingin sekali Cindy mencubit pipi Qilla.

𝓖𝓪𝔂 -𝓲𝓵𝓪𝓷

Hai, welcome bagi kalian yang baca cerita pertama aku.

Cerita dengan genre romance ini terinspirasi dari anime sk8 the infinity dan beberapa lagu western yang sering aku dengarin terutama lagu nya bang Alec dan dan The Neighbourhood - Sweater Weather.

Rating 15+
Warning⚠; kissing, alcohol, drug, lgbt, harsh word, sensitive topic, smoking, skin contact, etc.

Yuk, kenalan dulu sama tokohnya;)

Ananta Syaqilla

Dylan Pall Greyson

jangan lupa berkunjung di ig aku ya @zmingkyy176

Saturday, Mei 22,  2021, 13:45 PM.