TR-6

175 172 48
                                    

☁️☁️☁️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☁️☁️☁️

Sebelum hujan

Rima cemas memikirkan anak satu-satunya belum pulang, ditambah lagi mobil yang di kendarai oleh Rain dibawa oleh mentari pulang.

Mentari yang melihat ekspresi kekhawatiran di wajah ibu Rain membuat nya kesal. Dia berpikir kenapa ibu nya tak seperti itu? Mentari juga takut Rain kenapa-kenapa, sebenernya dia tak membenci Rain. Iri, itulah yang Mentari rasakan jika melihat keluarga Rain yang harmonis. Dia ingin berada di sana, tempat Rain berada.

Mentari berinisiatif untuk menelepon Adit, dia mendapatkan nomor Adit dari Indah ketika di sekolah tadi.

"Halo ini siapa? " Suara di seberang sana

"Mentari"

"Ohh, cewe yang sama Rain tadi ya, kok Lo keliatan kaya cewe jahat, kaya di ftv-ftv,"

Adit ini banyak sekali bicara, cerewet kalau dalam kamus Mentari.

"Cerewet banget, cepet tolongin Rain dia belum pulang tuh,"

"APPAHH?? BELUM PULANG?? KOK BISAA??"

Adit berteriak, mungkin Ayah dan Ibu Rain pun mendengar.

"Ya bisalah cepet jemput dia bentar lagi hujan Lo tau kan dia benci hujan,"

"Okeh-okeh,"

"Awas aja ya kalau lu sampe sakiti Rain," peringat Adit kepada Mentari.

Pip

Telepon dimatikan secara sepihak oleh Mentari.

-///-

Adit bergegas, dia juga menelepon sky karena sulit menemukan Rain jika hujan begini.

"Lu ke kiri, gue ke kanan. Oke? "

Sky pun mengangguk menandakan dia setuju.

Sky melaju dengan mobil nya, dia juga khawatir terhadap gadis itu, tapi dia harus mengontrol perasaan nya. Dia tak ingin Adit tersakiti, jika dia tau, dia juga menyukai Rain,"

Hujan telah turun, semakin sulit menemukan Rain, tapi Sky tetap melaju mencari Rain.

Sky memasang airphone bluetooth nya dia bermaksud menghubungi Adit. Siapa tau Adit sudah menemukan nya duluan.

"Dit dah Nemu belum"

"Blum ky,"

"Gue juga belum,"

"Gue jadi tambah khawatir ky,"

THE RAIN (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang