1. In Class

109 70 22
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa, untuk umat muslim🙏🙏.
HAPPY READING✨

HAPPY READING✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

"Perkenalkan saya Aura keneshia Kirana dipanggil Aura, saya harap kita bisa berteman baik, makasih." Aku memperkenalkan diri di depan kelas baruku, tak lupa juga menampilkan senyuman paling manis menurutku.

"Oke... lo duduk sebelah Atha, ya lo tau sendiri kan, cuma itu yang kosong." Kata Dion sambil bersandar ke tembok, dengan tangan yang disilangkan di depan dadanya.

Aku mengangguk, ya walaupun harus duduk bersebelahan dengan cowok. Lalu aku langkahkan kaki menuju tempat duduk itu, sambil membalas senyuman setiap orang yang aku lewati.

"Wih manteb nih, kelas semakin indah jadi makin semangat sekolah gue."

"Kalo soal yang indah-indah gercep ye lo!"

"Ra, belom ada doi kan ya?"
"Mau nggak jadi doi gue."

Apa-apaan ini lihatlah! Bahkan aku belum mencapai tempat duduk, dan sudah ada yang berkata seperti itu? Sepertinya aku harus mempersiapkan mental kuat yang aku punya, yap harus?!

"JANGAN MAU RA! BIMA KANG NGUPIL." Semprot seorang cewek yang sedang berdiri di depan meja guru.

"AHAHAHAHAHAHA." Sontak perkata cewek tadi membuat tawa seisi kelas pecah.

"Sialan."

Sekarang aku tengah berada di depan tempat duduk tadi, terlihat seorang siswa tengah sibuk memperhatikan layar handphone-nya. Tak mau berlama-lama akupun duduk menempati bangku di sampingnya.

"Hai." Sapaku tak lupa senyuman yang menghiasi wajah.

Ia menoleh, memperhatikanku penuh selidik. Sedikit merasa tak nyaman, aku tersenyum miris.

"Shh, emm nama lo siapa?"

Kini matanya beralih menatapku, tatapan yang sedikit mengerikan maybe tapi juga menambah wajah tampannya menjadi lebih-lebih-lebih tampan lagi.

"Athala Alexander." Tersenyum tipis, tipis sangat tipis.

"GILA!" Bima yak itu tadi Bima, dengan suara kerasnya tak lupa juga tangan yang memukul meja.

"Innanillahi."

"Atha senyum cuy, mimpi apa gue semalem ya tuhan. Klepek-klepek dedek mas." Katanya sambil memegang dada, sungguh dramatis.

"Kenapa nggak lu poto, kerbau!" Dion menyenggol siku Bima dengan penggaris besi kebanggaannya.

"Mana sempat."
"Sakit bego mana tajem gitu, meresahkan lu."

"Hmm..." guman Atha dengan wajah datarnya.

.

.

.

AURA [ON GOING]Where stories live. Discover now