16. I'm Always by Your Side

134 21 21
                                    

Chapter 16

I'm Always by Your Side

×××

Baekhyun

Suka itu boleh, tapi jangan suka-suka banget

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suka itu boleh, tapi jangan suka-suka banget.

Karena tahu nggak sih, ketika lo suka sama seseorang, itu berarti lo harus siap dengan segala konsekuensinya.

Lo harus siap untuk nggak terlihat bodoh, lo harus siap untuk nggak senyum-senyum sendiri disaat orang yang lo suka ada di depan mata, dan lo harus siap untuk nggak berdebar-debar ketika lo mengobrol bersama dia.

Tapi memang ya pada dasarnya manusia itu selalu nggak bisa mengontrol situasi kalau nggak bener-bener kepepet.

Jadinya gue kelihatan bodoh dengan senyum-senyum sendiri ke arah dia yang ada di ujung jalan lagi merhatiin orang-orang yang lewat, jantung gue juga dari tadi bekerja lebih ekstra sampai capek sendiri padahal gue nggak lari-lari.

Langkah gue berhenti saat ada di ujung  penyeberangan, menunggu lampu dengan simbol jalan itu menyala, gue melihat Hara yang matanya mulai menyadari keberadaan gue.

Tangan gue melambai ke atas dengan semangat sambil berseru. "HARAA!" kencang banget, beberapa orang di sekitar gue terlihat nggak nyaman tapi gue bodo amat.

Saat lampu sudah berganti warna dan beberapa orang yang berjalan di sekitar gue lebih dulu melewati gue untuk menyeberang, saat itu juga kaki gue ikut melangkah ringan ke arahnya.

Senyuman gue nggak berhenti terulas dengan tangan yang terus melambai ke atas. "Haraaa!"

Dia berdiri, berjalan mendekati gue yang ada di ujung penyeberangan dengan senyuman yang sangat gue suka —senyuman tipis yang hanya dimiliki oleh seseorang bernama Choi Hara.

"Heboh banget sih?" komentarnya, dia ketawa kecil sambil mengibas-kibaskan tangannya di bahu gue. "Kebiasaan deh."

Terus gue akan ketawa meskipun itu nggak ada yang lucu. "Ya, namanya juga ketemu sama orang yang disuka."

Iya, ketika lo bertemu dengan seseorang yang lo suka, walaupun tadi pagi udah ketemu tapi rasanya memang nggak pernah cukup. Lo selalu pengen bertemu lagi, lagi dan lagi.

"Halah kebiasaan."

Senyuman gue semakin lebar saat jemarinya mengaitkan ke jemari gue sambil menariknya untuk melangkah meninggalkan tempat pertemuan kita tadi.

Malam ini, mungkin bisa disebut dengan kencan kita yang entah sudah ke berapa kali. Kalau biasanya kita hanya menghabiskan waktu di dalam ruangan, malam ini dia bilang pengen menghirup udara segar di luar, dia juga pengen lihat keramaian dan memerhatikan mereka di sudut tangga dalam keheningan.

You Never Know (END)Where stories live. Discover now