"Udah, udah gausah diperpanjang," ucap bu Diana menengahi. "Yasudah, maaf ya Agatha, kamu boleh kembali duduk."

Agatha pun menurut. Ia kembali ke tempat duduknya.

***

"Eh lo liat gak, grup MTK?" tanya seorang siswi yang tengah duduk di kursi kantin.

"Nggak tuh, emang ada apaan nih?" balas siswi berkacamata kepada teman nya.

"Bu Diana ngirim daftar nilai siswa kelas 11 seangkatan. Dan lo tau apa yang bikin heboh?" Siswi berkacamata itu pun menggeleng.

"Arka tersingkirkan dari nomer 1. Lo tau Agatha?"

Siswi berkacamata itupun mengangguk "iya tau, yang sering jadi bahan bullyan Sarah kan?!"

"Heem. Dia jadi siswa dengan nilai MTK Tertinggi seangkatan!!" Grup Matematika yang dimaksud adalah grup Matematika seangkatan dimana bu Diana selalu mengirim daftar-daftar peringkat siswa yang dilihat dari nilai Matematikanya saja. Jadi, apa kalian mau jika di sekolah kalian ada guru macem bu Diana ini?

"Wow otomatis Sarah bukan no 2 lagi dong," seru siswi itu sembari membenarkan posisi kacamata nya.

Brak

Mereka berdua pun terkejut, begitu pula yang lainnya.

"Ngomongin apa kalian!?" Bentak Sarah.

Kedua orang itu pun gugup, mereka belum pernah sekalipun berurusan dengan Sarah. Setelah melihat cara Sarah membully yang sangat berlebihan, mereka lebih memilih menghindar.

"Em.. anu te—tentang g-grup MTK." jawab mereka tergagap.

"Gue jarang liat grup MTK, lo liat Fio, Git?"

"Lo tau kan kapasitas otak kita berdua segimana?" tanya Fio.

"Kecil kek tai lalat lo!" jawab Sarah ngegas.

"Eh lo aja kali Fio, gue mah kapasitas otak gue gede!" elak Gita.

"Ah paling ga beda jauh," Sarah pun memutar bola mata malas.

"Mana hp lo!?" Kedua siswi itu pun heran, tapi mereka tetap memberikan ponsel itu.

Sarah pun menekan grup 'Matematika ilmu yg menyenangkan' lalu di tekannya dokument daftar nilai Ulangan harian siswa. Tak lama ia melotot.

"Gak! Ini gak boleh terjadi!!" pekik Sarah.

"Wah harusnya kita dorong aja tu anak Sar sampe mati." ucap Fio.

"Ya kan gue emang suruh kalian begitu! Lo berdua aja yang munafik kemaren siapa yang bilang 'jingin gini lih Sir' 'gii gik mii di pinjiri'" cibir Sarah. Kedua temannya pun terkekeh. "Bisa habis gue ditangan bokap," lirih Sarah.

Trak

"Nih hp lo!" Dengan entengnya Sarah melempar ponsel siswi itu ke meja lalu pergi begitu saja.

"RIP hp gue," sedih siswi itu. Temannya yang berkacamata pun hanya mengelus punggung temannya lalu berkata "sabar ya, ini cobaan," lalu terkekeh.

***

"Sar jadi kan kita bonyokin si Agatha?" tanya Gita sambil memukul meja.

"Jadi lah! Belum kapok-kapok ya tuh anak gue kasih pelajaran!" Jawab Sarah ngegas.

"Asik, pulangnya jadi ga ke tongkrongan?" tanya Gita.

"Bacot ya lo, gue iyain pertanyaan lo!" Gita pun hanya menyengir.

Setelah bel pulang berbunyi, mereka pun pergi dari kelas.

"Sar-sar," Fio menepuk-nepuk bahu Sarah, membuat sang empu pun risih.

ICE GIRL (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang