"Emm... Ndah,"

"Napa dit,"

"Lo tau Sky kan? "

"Tau, temen lo itu kan," jawab indah sembari memakan makanan nya.

"Lo tau gak kenapa Sky bisa bareng sama Angel,"

Indah tersedak dia menyemburkan makanan yang tadi penuh di mulutnya ke muka Adit.

"Wuahhh kapan dit kok Indah gak liat, Adit bohong ya? ayok ngaku! " Jawab Indah dengan mulut yang masih penuh dengan sisa-sia makanan tadi.

"Gak jadi," Adit memilih pergi ke kelas nya Rain.

-///-

Adit melihat Rain dengan seseorang yang baru di lihat nya.

"Lagi ngapain tuh Rain," Mata Adit mulai menyipit, dia menatap menyelidik. Ke arah dua orang yang saling berhadapan itu.

"Rain sama siapa ya, kayanya tuh anak baru,"

"Aditt!!! " Teriakan Indah membuyarkan perhatian Adit terhadap Rain dengan seseorang yang baru di lihat nya.

"Napa!!" Jawaban ngegas Adit membuat Indah bungkam.

Indah mengerucutkan bibirnya.

"Adit belum bayar makanan di kantin tadi, jadi Indah yang harus bayar. Mana gantiin duit Indah, 50 ribu." Indah menjulurkan tangan nya seperti seorang rentenir yang sedang menagih hutang.

Adit berdecak.
Dia mengeluarkan uang berwarna merah bertuliskan 100 ribu dan memberikan kepada Indah.

"Makasihh Aditt!!" Ucap Indah dengan Girang nya.

"Lu tau gak, itu Siapa?" Menunjuk kepada Mentari.

Indah melihat ke arah yang di tunjuk oleh jari Adit.

"Ohh itu Mentari, murid pindahan Dari Amerika," Jelas Indah.

Adit hanya mengangguk-ngangguk mendengar penjelasan Indah.

"Eehhh Rain pergi tuh, ikutin yuk," ajak Indah kepada Adit.

"Yaudah ayok,"

Adit dan Indah pun berlari mengejar Rain.

-///-

Rain berjalan dengan tergesa-gesa Air mata yang tak terbendung pun akhirnya keluar. Untung nya koridor sedang sepi sekarang.

Brukk

Rain menabrak seseorang. Rain tidak peduli itu siapa, dia memeluk orang itu menyembunyikan tangisan nya di dada orang itu. Sedangkan orang itu hanya diam tak berkutik. Namun, perlahan tangan orang itu pun menyentuh pundak Rain, dia menepuk-nepuk pundak Rain mencoba menenangkan nya.

Rain sangat sedih, dia menangis, hisakan dari mulutnya semakin terdengar.

"Kita pergi dulu, jangan disini," bisik orang itu.

Rain menatap orang itu, orang itu tersenyum kepadanya. Rain mengangguk menandakan dia menyetujui ajakan orang itu.

-///-

THE RAIN (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang