Fyi, Kelas 11 berada di lantai 3.

"Lo gila! Nggak-nggak gue gak mau Sar!" Elak Gita.

"Nggak gue masih waras! Ck yaudah lo Fio—"

"Nggak Sar, g-gue nggak mau di penjara!" elak Fio ketakutan.

"Arghh, YAUDAH BIAR GUE AJA SENDIRI!" Sarah pun menyeret Agatha susah payah, setelah sampai di jendela, ia pun melihat ke bawah tepat di lapangan yang sepi. "Gita, fio bantu gue!"

"Eng–enggak—"

"CEPET!" bentak Sarah. Mereka berdua pun menurut. Membantu Sarah membangunkan tubuh Agatha.

"Sar, jangan kek gini juga Sar."

"Bacot lo berdua, gue udah muak tau gak sama dia!" Saat Sarah ingin mendorong Agatha, tiba-tiba dering ponsel Sarah berbunyi.

Sarah pun berdecak kesal, namun tak lama raut wajah nya berubah kala ia melihat nama si pemanggil.

Papa is calling~

Dengan cepat ia pun mengangkat telpon itu.

"Ha–halo Pa?," ucap Sarah gugup.

"...."

"Sa–sarah lagi jalan ma–mau pu–pulang."

"...."

"Iya Pa Sarah janji!"

Tut... tut...

Sambungan pun terputus. Sarah menghela nafas. "Gue harus pulang!" Sarah pun melepaskan Agatha lalu pergi.

"Eh Sar, tungguin kita dong!" Fio dan Gita pun menyusul Sarah, meninggalkan Agatha yang sudah pingsan di tempat.

***

Arka yang sudah berada di area Parkir sekolah pun masuk ke dalam Mobil. Sekolah sudah sepi, karena bel pulang sudah sejam yang lalu.

Tapi ia seperti melupakan sesuatu! Tapi ia tak ingat.

Ah, sekarang ia ingat! Ia melupakan jas Lab nya di Kelas!

Arka pun keluar dari mobilnya, lalu berjalan menuju kelas.

Dengan sedikit bersenandung ia berjalan menelusuri koridor. Setelah sampai di kelas ia pun mengambil jas Lab nya, Ia tidak menyadari jika di kelas sebelah ada yang butuh pertolongannya.

Arka pun keluar dari kelas nya, lalu menutup pintu kelas. Saat arah pandangannya menuju kelas Ipa 2, ia mengernyit heran.

'Kok pintu kelas sebelah gak ditutup? Ah pasti pada lupa nih anak-anak gak nutup pintu.' Batinnya.

Ia pun berniat menutup pintu kelas, namun sebelum itu ia dikejutkan oleh tubuh seorang gadis berpenampilan yang sangat acak-acakan, rambutnya yang menutupi wajah, baju yang kotor dan bernoda darah...

Tunggu... darah?

Arka pun berlari ke arah gadis itu, ia menyisikan rambut yang menutupi wajah itu. Dan betapa terkejutnya lagi ia saat melihat wajah yang sangat ia kenali itu. Gadis itu Agatha. Dengan cepat ia menngendong Agatha ala bridal dan membawanya cepat ke mobil setelah itu mengantarnya ke rumah sakit terdekat.

Ia sungguh panik, ia pikir Sekolah sudah benar-benar sepi. Untungnya Ia melupakan jas Lab nya, kalau tidak. Ia tidak akan tahu keadaan Agatha.

Setelah sampai ia pun menggendong Agatha dan memanggil Suster.

"SUSTER!"

Tak lama seorang Suster pun datang dan langsung membawa brankar untuk Agatha, lalu mereka membawa Agatha ke ruang IGD.

ICE GIRL (HIATUS)Where stories live. Discover now