Ia benar-benar menikmati setiap detik dan setiap inci bibir Flora yang terasa seperti nikotin untuknya

Arthur menguasai permainan saat ini, kondisinya yang berada diatas Flora dengan ditahan oleh tangan kirinya dan tangan kanan Arthur menahan tengkuk Flora untuk memperdalam ciuman mereka

Sampai apda suatu menit keduanya kehabisan nafas, keduanya tampak terengah dan Arthur menyunggingkan senyumannya

"Menikahlah dengan ku Flora, akan ku buat impianmu menjadi kenyataan tanpa harus resign menjadi sekertaris ku"Ucap Arthur menatap wajah Flora

Flora mendorong dada Arthur hingga Arthur terjungkal ke sebelahnya, "Kenapa?"Tanya Arthur manatap Flora yang sekarang terduduk

Flora menegakan tubuhnya menatap Arthur, "Sudah malam, mendingan Pak Arthur pulang"Ucap Flora tanpa menatap Arthur

Arthur tertawa kecil dan menarik tangan Flora untuk duduk diranjang bersebelahan dengannya

"Kenapa?"Tanya Arthur pada Flora

Flora menggelengkan kepalanya, "Kenapa gak berani menatap saya?"Tanya Arthur lagi

Denagn sekuat tenaga Flora menarik nafasnya dan menatap wajah Arthur, "Sudah malam, lebih baik Pak Arthur pulang"Ucap Flora tanpa memberikan jawaban atas yang Arthur lontarkan

Arthur menaikan salah satu alisnya, "Kenapa harus pulang?"Tanyanya

Flora memutarkan bola matanya malas, "Ini sudah malam Pak Arthur, tidak enak dilihat tetangga kalau dua orang yang bukan suami istri ada di satu apartemen yang sama"Ucap Flora final

Arthur tertawa kecil dan menatap wajah Flora, "Kalau begitu kenapa kita hak jadi suami istri aja biar enak dilihat tetangga?"Tanya Arthur menaik turunkan alisnya

Flora membelalakan kedua matanya menatap Arthur, "Pak Arthur yang terhormat, pulang sudah malam"Ucao Flora dnegan kesal

Arthur menegakan tubuhnya sembar tertawa, "Baiklah, saya akan kembali kerumah, kalau begitu, saya berikan kamu waktu untuk libur-"Flora kembali membelalakan matanya mendengar ucapan Arthur

"Saya tidak mau di cap seseorang yang otoriter, arrogant, keras kepala oleh kakak mu karena membiarkanmu untuk tidak beristirahat"Ucap Arthur menatap Flora

"Besok ku rasa jadwalku tidak begitu oadat, jadi aku berikan waktu libur mu untuk akli ini, tidak termasuk dalam lubur tahunan, kau tenang saja"Ucap Arthur berjalan menuju pintu keluar apartemen Flora

Flora hanya mengikuti langkah laki-laki tersebut dari belakang, "Dan jangan lupa untuk pikirkan tawaran saya tadi, kamu bisa menggapai mimpi mus sebagai wanita yang utuh tanpa melepaskan pekerjaan yang selama ini kau geluti"Ucap Arthur mengedipkan salah satu matanya pada Flora

Flora segera menutup pintu apartemennya dan menyenderkan tubuhnya di balik pintu, "Gila, gue deg-degan"Lirih Flora

Flora memukul kepalanya, "Ya kalau gak deg-degan mati dong, Flora"Ucapnya

Dirasa Arthur sudah pergi, Flora membuka horden yang menutupi satu-satunya jendela yang menghadap jalanan

Arthur melambaikan tangannya pada Flora ketika Flora membuka jendela tersebut

Seakan-akan mengucapkan Bye lalu Arthur memasuki mobil miliknya, dengan segera Flora menutup hordeb tersebut

"Gila kali ya Pak Arthur hari ini?"Lirih Flora kembali membuka hordeb tersebut dan mendapsti Arthur sudah melanjutkan mobil Lamborghini aventador miliknya pergi dari apartemen yang ditinggali oleh Flora

"Huh"Ucap Flora lega

Flora berjalan menuju arah meja makan, ia menatap nasi goreng juga bunga yang diberikan oleh Arthur

Tak terasa bibirnya menyunggingkan senyuman dan mencoba memakan nasi goreng yang diberikan oleh Arthur

"Hmm, enak"Ucapnya sambil terua memakan nasi goreng itu

---

Pagi ahri yang cerah kali ini di jalani Flora tanpa harus bangun oahi dan terburu-buru untuk masuk kerja sebagai sekretaris Arthur Simeon Achilles

Pagi ini ia sedikit memiliki waktu senggang dikarenakan Arthur memberikannya waktu libur sehari

Lumayan, sehari ini tidak akan dilupakannya sampai kapanpun, dimana ia bisa libur tanpa meminta izin terlebih dahulu

Flora melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya, ia menatap wajahnya yang berseri-seri pagi ini

"Ih, gue kenapa sih? Senyum-senyum gini"Ucap Flora pada cermin yang memantulkan wajahnya

Flora memegang bibirnya, ingatan itu terulang kembali saat Arthur mencium bibirnya untuk kedua kali

Apartemen, ranjang dan beebraoa bantal disana menajdi saksi bahwa Arthur menciumnya begitu lembut dan berhasil membuat Flora seakan-akan terbius oleh Arthur

"Udah gila kali gue senyum-senyum sendiri"Ucap Flora mengeringkan wajahnya dengan tissu dan beralih untuk menyegarkan tubuhnya untuk mandi

Seperti biasa Rommy mengantarkan Arthur untuk menuju ke kantor kali ini

"Sepertinya mood Pak Arthur sedang baik hari ini"Ucap Rommy

Arthur tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Kau benar Rom"Balas Arthur

Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa

See you all!

Flora Ramsey (END)Where stories live. Discover now