18. Perbaiki atau Akhiri ?

848 109 262
                                    

━─━────༺༻────━─━

TYPO-NYA HARAP TANDAKAN YA GUYS💋

➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶

KUY AH HAPPY READING

━─━────༺༻────━─━

Gue hanya tertunduk, begitupun Mas Edrean. Ayah Drean terus-terusan berpidato, yang membuat gue ngantuk.

"PAHAMKAN?" tanya Ayah Drean bernada tinggi.

"Paham Ayah!" jawab gue malas sedangkan Mas Edrean bernada sedang.

"Kayaknya, anak Ayah belum paham!" ujar Ayah Deon. 

Gue langsung mengangkat kepala. "Paham kok, Ayah." Gue tersenyum. "Malahan paham banget!"

"Apa emangnya?" tanya Mas Edrean tersenyum kecil. 

"Harus terus-terusan menghukum Mas Edrean sampai mati!" jawab gue asal jeplak.

"Eh, kamu itu!" celetuk Bunda Mas Edrean-Mayang, berwajah nggak suka.

Gue menggaruk kepala yang sebenarnya nggak gatel sih. "Aku cuman bercanda." Gue tersenyum manis. 

Agak sedikit kesel sih dengan ucapan Ayahnya Mas Edrean. Yaitu, gue harus mengasihkan hak anaknya dan belajar menjadi seorang istri yang selalu ada.

"Terimakasih Ayah." Ucap bahagia Mas Edrean. "Tapi kayaknya, kalau kayak gitu doang," Mas Edrean menundukan kepalanya yang membuat gue tegang. "Hukumannya kurang!" lanjutnya.

Gue hanya menghembuskan nafas kasar. "Yaudah deh, aku pasrah aja Mas. Jika Mas mau menghukum aku kayak gimana pun!" gue tertunduk sedih.

Mas Edrean hanya menatap gue. "Perbaiki atau akhiri!" celetuk Mas Edrean yang membuat gue langsung menatapnya. 

Mata Mas Edrean berkaca-kaca tetapi harus dia tahan. Gue tau kalau Mas Edrean mulai membuka hatinya buat gue tapi masalahnya ada di diri gue sendiri.

Mas Edrean menghembuskan nafasnya secara perlahan-lahan. "Jika kamu ingin akhiri, silahkan saja?!" Mas Edrean tertunduk sedih. "Mumpung ada mereka!" mata Mas Edrean mulai tidak kuat menahan air matanya.

Sungguh cinta yang tragis, yang dialami oleh Mas Edrean. Entah salah takdir ataupun salah Mas Edrean sendiri yang harus tersakiti oleh cinta.

"Perbaiki!" jawab gue asal jeplak tapi memang itu keputusan gue. 

Mas Edrean langsung menatap gue, mengaharapkan jawaban itu yang dia mau.

Gue tersenyum dan Mas Edrean membalas senyuman gue. "Tapi!" gue menghentikan kebahagiaan Mas Edrean.

"Apa?" jawab Mas Edrean menaikan sebelah alisnya.

"Tanggung jawab atas buku-buku aku yang telah Mas sobek!" sambung gue.

Mas Edrean melihat ke arah lemari buku. "Gimana caranya?" gumam Mas Edrean yang bingung karena harapannya cuman buku, yang mungkin susah untuk utuh kembali.

Gue hanya menaik turunkan alis sambil menatap serius. Mas Edrean tersenyum dan akan memperbaiki kesalahnya.

━─━────༺༻────━─━

"Awas, jangan sampai hilang tiap lembarnya." Gue tersenyum manis sembari duduk santai.

Mas Edrean berusaha menglem buku gue dengan sangat hati-hati.

Ajari Gue!! My Dosen, And My Imam (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang