CHAPTER 43

317K 34.3K 19.4K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{SI LESUNG PIPI KITA, BENI MAHENDRA}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


{SI LESUNG PIPI KITA, BENI MAHENDRA}

SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA COMMENT DISETIAP PARAGRAF💬

WARNING! AWAS OLENG!

[CHAPTER 43 - SKALA AND SWEET MOMENT]

"Masalalu tak akan pernah hilang dari ingatan, kita hanya perlu belajar mengikhlaskan dan merelakan."
Rhea Gilda Nagendra

Senyum Beni belum luntur, lelaki itu masih tersenyum sumringah. Senyum yang nampak menggemaskan bagi orang yang melihatnya. Rhea ikut tersenyum lebar, Beni seakan memiliki aura positif yang membuatnya merasa ceria. Tak heran banyak perempuan yang ingin dekat dengan Beni, vibesnya memang sangat cerah.

Berbanding terbalik dengan Atlas, lelaki itu dingin dan misterius, namun ketertutupannya membuat banyak perempuan penasaran dan banyak yang ingin mendekatinya. Power lelaki cuek memang sebesar itu.

Mengingat Atlas membuat senyum Rhea semakin lebar. Bisakah Rhea menyebut dirinya sendiri sebagai gadis yang beruntung karena bisa menjadi pusat perhatian Atlas? Atlas itu memang dingin nan acuh, namun jika didepannya Atlas bisa menjadi dingin nan perhatian. Bisakah Rhea merasa spesial?

Sedetik senyum Rhea luntur, rasa takut dicampakkan menggerayangi pikirannya. Dulu Skala juga memperlakukannya seperti seorang ratu. Tapi apa sekarang? Skala berubah menjadi kasar dan tempramental. Rhea takut, takut jika harapannya kembali dihancurkan oleh lelaki yang paling dipercaya.

Pertama Faizan, yang notabenenya adalah ayah kandung. Dan kini Skala, orang yang dulu selalu ia andalkan dan ia harapkan. Mereka semua menyakiti hati dan fisiknya.

Rhea takut, ia takut jika ada lelaki yang kembali menyakitinya. Rhea takut jika Atlas akan kembali menghancurkannya. Rhea tak mau mencap jika semua lelaki itu sama, namun kenapa hampir semua lelaki yang ia temui dan dekat dengannya selalu menyakiti dan memberikan luka batin maupun fisik?

Bolehkan Rhea berharap lebih pada Atlas? Apa mungkin Atlas tak akan menyakitinya seperti apa yang Skala dan Faizan lakukan?

Rhea takut jika harus percaya dengan Atlas. Takut jika pada akhirnya Atlas akan turut memberikan luka dihatinya, seperti Skala sekarang.

LEIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang