CHAPTER 47

287K 32.9K 11.2K
                                    

Lama tak berjumpa, akhirnya ada waktu juga untuk update. Kangen banget sama setiap komen kalian><

[Saat si kocak Ragil mencoba meniru gaya cool seorang Atlas]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Saat si kocak Ragil mencoba meniru gaya cool seorang Atlas]

Sebelum baca follow dulu aing_Rahmaaa yuk. Udah follow belum? Kalau belum cuss follow.

SELAMAT MEMBACA, SPAM SETIAP PARAGRAF YA❤

[CHAPTER 47 - ATLAS DAN SEGALA PERASAANNYA]

"Kini aku menemukannya, sosok malaikat yang tertanam pada raga manusia."
Rhea Gilda Nagendra

Atlas menatap manik hazel Rhea, manik yang memancarkan ketulusan dan keteduhan. Siapapun yang melihatnya akan dibuat tenggelam oleh manik indah itu. Mungkin dulu Tuhan menciptakan Rhea dengan penuh kasih sayang dan perasaan senang hingga nyaris membuat sosok Rhea terlihat begitu sempurna.

Hatinya yang suci, parasnya yang ayu dan suaranya yang begitu merdu membuat siapapun betah berada disisi gadis itu. Mungkin hanya makhluk jadi-jadian yang tega menyia-nyiakan manusia seperti Rhea.

Atlas sangat bersyukur, ia bersyukur karena perempuan asing yang berhasil mengambil hati bekunya adalah Rhea. Atlas yakin hanya Rhealah perempuan terbaik yang dikirimkan Tuhan untuknya. Jika saja Atlas mengetahui sosok Rhea terlebih dahulu maka ia tak akan pernah membiarkan Skala menyakiti gadis berhati malaikat itu.

Jika ada harga mahal yang harus dibayar untuk memutar waktu, maka Atlas akan membayarnya dengan cara apapun. Atlas ingin memperbaiki semua kerusakan yang pernah dirinya perbuat, Atlas tak akan pernah membiarkan Rhea disakiti terlalu lama.

Walaupun belum genap satu bulan mengenal Rhea, tapi Atlas sadar jika dirinya sudah terjebak dikehidupan gadis itu, Atlas sadar jika ia sudah mulai mencintai gadis berjuta luka itu. Semua cerita perih yang ada dihidup Rhea membuat Atlas semakin jatuh dibuatnya.

Atlas tahu, setelah dirinya menaruh hati pada Rhea, ia tak akan pernah bisa keluar dari hidup gadis itu. Seperti motto hidupnya yang dulu ia buat, yaitu hanya jatuh cinta sekali seumur hidup. Atlas yakin jika sosok Rhealah yang pantas mendapatkan seluruh hatinya, kasih sayangnya, perhatiannya, hidupnya dan cintanya.

Rhea yang pertama dan Rhea pula yang akan menjadi pengakhir segala kisah cinta dihidup Atlas.

"Rhe, banyak hal yang mau gue utarain ke lo," ujar Atlas.

Rhea menatap netra Atlas dengan serius. Sungguh kini jatungnya berdebar tak karuan. Pesona Atlas memang begitu kuat, auranya menguar seakan menarik seluruh oksigen disekeliling Rhea. Atlas memang dingin dan kaku, tapi jika sedang serius begini maka auranya terlihat semakin pekat dan membuat siapapun gusar sekaligus nyaman disampingnya.

LEIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang