FIANCE✔️

FIANCE | 17

Lelah, itu yang dirasakan Lisa saat ini. Dia sudah mengelilingi gedung sekolahnya dengan sekotak bekal di tangannya tapi tak juga menemukan sosok pria yang dicari sejak tadi. Ia sudah bertanya ke teman-teman si pria, bahkan beberapa murid yang berpapasan dengannya, tapi tak ada satupun dari mereka yang tahu dimana keberadaan Windu.

Memangnya kemana lelaki itu? Tidak mungkin dia tidak masuk, jelas-jelas tadi berangkat sekolah bersama Lisa.

Sebenarnya masih ada tiga tempat lagi yang belum Lisa datangi, tapi ia ragu kalau lelaki itu ada disana. Lisa tahu betul kalau tiga tempat itu mungkin adalah tempat yang jarang didatangi Windu.

Yang pertama adalah perpustakaan, Lisa yakin itu adalah tempat yang tidak akan Windu datangi karena lelaki itu tidak hobi membaca. Yang kedua adalah kolam renang indoor sekolah, tempat itu hanya boleh dikunjungi oleh murid yang sedang jam pelajaran olahraga atau untuk ekstra. Yang ketiga adalah lapangan basket, antara yakin dan tak yakin karena Windu sangat jarang kesana. Sangat jarang bukan berarti kalau lelaki itu tidak ada kemungkinan disana sekarang. Jadi, Lisa memutuskan untuk pergi ke tempat itu.

Hari ini Lisa berniat untuk memberikan hasil masakannya untuk Windu. Ini masakan pertamanya, dan Lisa mau Windu merasakannya juga. Tadi Lisa sempat mencicipi untuk memilah apakah makanan itu layak diberikan ke calon suami atau tidak. Tapi karena rasanya lumayan, akhirnya Lisa yakin untuk memberikannya.

Lisa membuka pintu lapangan indoor itu dengan hati-hati, dia berniat mengejutkan Windu karena sepertinya lelaki itu memang ada disana. Dan, oh shit! Sepertinya Lisa salah waktu.

Disana, bisa Lisa lihat kalau Windu tengah bermain dengan bola basket. Tidak sendiri, tapi bersama seorang gadis yang selalu membuat Lisa emosi walau dengan mendengar namanya saja.

Siapa namanya? Sayonara?

Mata Lisa membulat sempurna ketika tangan Windu memegang tangan Sayonara dari belakang. Harusnya Lisa yang ada di posisi itu, bukan Sayonara.

Eh, tapi benar 'kan namanya Sayonara? Ingatkan Lisa kalau salah karena Lisa benar-benar lupa namanya.

Kalau ditanya cemburu, ya jelas Lisa cemburu. Coba Lisa tanya, siapa sih yang tidak cemburu melihat tunangannya sendiri melakukan adegan uwu yang harusnya dilakukan dengannya tapi malah dilakukan dengan gadis lain? Kalau memang ada, kasih tahu Lisa berapa nomornya.

Tapi Lisa bukan gadis lemah yang akan langsung meneteskan air mata lalu menjatuhkan bekal yang ia bawa agar mendapat perhatian dari Windu, lalu setelah pria itu menoleh ia akan berlari sambil menangis dan Windu mengejarnya. Tidak tidak, itu terlalu mendrama bagi Lisa.

Akan lebih baik kalau Lisa menghampirinya dan menunjukkan kepada Sayonara kalau Windu itu sudah punya tunangan. Dan tugas gadis itu adalah menjauhinya. Karena bagaimanapun juga, Windu adalah miliknya. Kalaupun mereka ternyata bukan jodoh, Lisa tidak akan memberikan Windu pada Sayonara.