FIANCE | 10

2.5K 481 8
                                    

Windu sejak tadi memondar-mandirkan tubuhnya sambil menggigit jarinya dengan sang adik yang sibuk memperhatikan sambil nyemil makaroni diatas karpet

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Windu sejak tadi memondar-mandirkan tubuhnya sambil menggigit jarinya dengan sang adik yang sibuk memperhatikan sambil nyemil makaroni diatas karpet.

"Jadi, lo nyuruh gue kesini buat apa?" tanya Yoga yang sudah lelah melihat aktivitas kakaknya. Harusnya sekarang dia ngopi dengan teman-temannya, tapi malah dipanggil Windu untuk mendengarkan ceritanya. Setelah dia datang ke kamar Windu, bukannya mendengar cerita malah disuruh duduk diam diatas karpet sambil memperhatikan kakaknya yang sibuk mondar-mandir kayak setrikaan.

"Buat minta saran, harusnya gue lakuin apa biar Lisa maafin gue."

"Emang lo ngapain kak Lisa?" tanya Yoga yang sudah meletakkan makanannya, mulutnya letih mengunyah terus sejak tadi.

Windu duduk di hadapan sang adik, mulai menceritakan apa yang menjadi awal dia dan Lisa saling diam selama tiga hari ini. Mulai dari dia yang berjalan sambil berbincang dengan adik kelasnya, Lisa yang melemparkan bola dengan sengaja padahal niatnya bola itu untuk Windu, lalu Windu yang memarahi Lisa tanpa sadar, sampai akhirnya gadis itu mendiamkannya selama tiga hari tanpa menggubris apapun yang ia lakukan. Tapi mereka tetap berangkat dan pulang bersama supaya orangtua Lisa tidak curiga.

Sedangkan yang mendengarkan cerita hanya mengangguk paham.

"Terus gue harus apa?" tanya Yoga dengan wajah polosnya.

Windu berdecak sebal, "Ya lo kasih saran ke gue, apa yang harus gue lakuin?"

"Lo kenapa nanya gue?"

"Ya 'kan lo pawangnya Karina yang lebih rewel daripada Lisa, pasti lo punya 1001 cara buat menaklukan Karina kalo lagi marah kayak gini." jelas Windu yang mulai greget dengan adiknya.

Yoga nampak berpikir. "Apa ya? Karina ga pernah marah sama gue soalnya, ya gue gatau." katanya dengan wajah yang dibuat selugu mungkin.

Windu tersenyum, "Lo belum pernah di sentil Bruce Lee, ya?"

Yoga cengengesan, "Bercanda, bang. Jadi gini—"

Yoga membisikkan sesuatu di telinga Windu. Menyusun rencana agar calon kakak iparnya bisa memaafkan si kakak bodohnya ini.

Windu mengangguk paham setelah Yoga selesai dengan acara bisik-bisiknya barusan. Dia menatap sang adik yang terlihat yakin dengan rencananya.

"Tapi nyewa taman hiburan itu mahal, tolol." kata Windu sambil memukul kepala Yoga. Bisa-bisanya pria itu menyuruh Windu untuk menyewa taman hiburan selama seharian penuh agar Lisa bisa bermain-main disana.

"Ya terus apa dong? Karina ga pernah marah sama gue, ya gue gatau mau kasih saran gimana." protes Yoga sambil mengelus kepalanya yang barusan dipukul oleh sang kakak.

"Yang masuk akal."

"Ya nyewa taman hiburan itu masuk akal, bro."

"Yang simple."

FIANCE✔️Where stories live. Discover now