FIANCE✔️

FIANCE | 16

Sudah empat hari berlalu semenjak Windu memarahi Lisa. Empat hari itu pula Windu hanya diam ketika Lisa mengoceh disampingnya. Ia juga selalu menghindar sebisa mungkin saat Lisa mulai mendekatinya.

Sebenarnya semua tetap sama. Mereka tetap makan berdua di kantin walau hanya ada keheningan diantara mereka. Jangan lupakan tugas Windu untuk mengantar-jemput gadis itu ke sekolah. Alasannya, tentu agar orangtua Lisa tidak curiga dan berfikir kalau mereka sedang ada masalah, walau sebenarnya memang ada masalah. Tapi apapun akan Windu usahakan agar pihak orangtua tidak tahu kalau mereka sedang ada masalah sekarang. Lagipula masalah mereka hanya masalah sepele.

Tidak ada yang berbeda, mungkin sikap keduanya yang berubah.

Windu yang ceria, cerewet, dan suka manja sekarang menjadi Windu yang pendiam, hanya bicara seperlunya, dan selalu menghindari Lisa. Sedangkan Lisa yang dulunya galak, jutek, dan selalu ketus sekarang menjadi Lisa yang cerewet, centil, dan sering manja ke Windu. Semua gadis itu lakukan demi untuk mendapat perhatian prianya.

Seperti saat ini, Windu melirik malas Lisa yang terus mengoceh untuk menarik perhatiannya. Entah apa yang dikatakan gadis itu sampai bisa mengoceh tiada habisnya, Windu bahkan tidak mendengarkannya. Dia hanya asik bermain game sambil bersandar di pohon besar yang letaknya ada di taman belakang sekolah. Iya, mereka ada disana sekarang.

Saat ini sedang ada jamkos serentak karena para guru sedang rapat. Jadi Lisa berinisiatif untuk menarik Windu ke taman belakang. Maunya sih uwu-uwuan kayak orang pacaran seperti biasanya, tapi Windu malah asik main game tanpa menggubris apa yang Lisa ocehkan.

"Win, kamu dengerin aku ga sih?" tanya Lisa dengan wajah kesalnya. Masih tak ada tanggapan dari lelaki itu, gamenya lebih asik daripada Lisa sekarang.

Windu memang tidak selingkuh dengan adik kelasnya yang waktu itu, tapi lelaki itu selingkuh dengan game. Menyebalkan.

"Windu, kok aku dicuekin lagi sih?" kesal Lisa yang kini menggoyang-goyangkan tangan Windu yang kemudian tertera tulisan game over pada ponsel lelaki itu.

"Apasih, Lis? Mati nih." kesal Windu dengan alis yang menyatu.

Lisa memajukan bibirnya cemberut, "Daritadi aku cerita tapi ga kamu dengerin." balasnya.

"Emang tadi kamu cerita apa?"

Lisa membuka mulutnya, tercengang karena pria itu sama sekali tidak mendengarkan apa yang ia ocehkan panjang-lebar sejak tadi. Mulut Lisa serasa berbusa karena bercerita tadi, masa dia harus mengulanginya lagi?

"Kamu beneran ga dengerin aku sama sekali?"

"Ya kamu 'kan lihat kalo aku lagi main game, harusnya kamu diem dong. Ceritanya nanti kalo aku udah selesai main game." sahut Windu yang kembali fokus pada ponselnya. Kali ini bukan untuk main game, tapi untuk membaca pesan yang ada di ponselnya.