FIANCE✔️

FIANCE | 14

Tadinya Windu badmood karena Lisa tidak mau ikut dengannya ke pantai dan menginap selama semalam. Yang dikatakan gadis itu juga benar, Rose menolak ajakan Jeffry. Awalnya Windu tidak ingin ikut karena tidak mau melihat keromantisan antara teman-temannya sedangkan dia miris bersama Jeffry. Tapi siapa sangka kalau akhirnya mereka hanya berangkat bertujuh tanpa ada yang membawa pasangan. Bukan untuk menghargai Windu dan Jeffry yang tidak membawa pasangan, melainkan karena para pasangan mereka entah kenapa memiliki urusan mendadak secara bersamaan.

Tapi mungkin akan lebih seru kalau para gadis juga ikutan. Kalau begini 'kan Windu jadi rindu pada Lisa. Oh ya, jangan lupakan sebuah fakta kalau Windu belum juga mendapatkan nomor Lisa. Akhir-akhir ini mereka selalu bersama sehingga tidak ada waktu untuk berbincang lewat pesan singkat, bahkan Windu sampai lupa meminta nomor sang gadis.

Mereka berangkat dengan dua mobil, yang satu mobil Juki, yang satunya lagi mobil Endra. Jadi Windu tak perlu mengorbankan bensin mobilnya.

Setelah hampir dua jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di pantai yang direkomendasikan oleh Mario. Mereka memang sengaja mencari pantai yang jauh. Kalau kata Yogi, "Untuk apa kita nginep di villa kalau pantainya cuma deket rumah?" Karena itulah mereka memutuskan untuk mencari pantai yang sedikit lebih jauh.

Sekarang mereka sedang mengeluarkan barang bawaan masing-masing. Tak banyak, setiap orang hanya membawa satu tas untuk pakaian ganti mereka, juga membawa sekardus mie instan untuk dimakan semalam. Besok pagi mereka sudah akan kembali ke rumah.

Windu menatap bangunan villa di depannya. Cukup bagus dan besar, sepertinya muat jika dipakai lebih dari jumlah mereka saat ini. Oh iya, villa ini dipesan sebelum para gadis membatalkan untuk ikut. Jadi karena sudah terlanjur dipesan, mereka akhirnya tetap mengambilnya walau jumlah mereka berkurang tak sesuai yang diharapkan.

Mario membuka pintu villa yang kebetulan sudah tidak terkunci. Menurut keterangan penjaga villa yang mengirim sebuah pesan padanya, pintunya sudah beliau buka dan kuncinya diletakkan di bawah keset. Kebetulan beliau ada urusan mendadak, jadi tidak bisa menunggu sampai Mario dan yang lain datang.

Gelap, hal yang pertama kali mereka rasakan ketika memasuki villa. Sedikit ngeri juga sebenarnya. Ini masih pagi menjelang siang, tapi keadaan dalam villa segelap ini.

Ctik~

Endra akhirnya menemukan saklar lampu dan keadaan langsung terang.

"Surprise!"

Ketujuh pria itu langsung terkejut dengan wajah bengong mereka ketika ada tujuh gadis keluar dari arah dapur. Itu pasangan mereka masing-masing. Tapi apa yang mereka lakukan disini?

"Gimana? Kalian kaget ga tiba-tiba lihat kita ada disini?" tanya Rose karena ketujuh pria itu hanya diam terbengong.

"Win, cubit gue, Win!"

"Aduh kampret, lo kenapa beneran nyubit gue?" Windu hanya menatap Bambam dengan wajah polosnya. Memang dia salah apa? Dia hanya melakukan apa yang diminta Bambam, yaitu mencubitnya.