Quidditch World Cup

81 8 0
                                    

Happy reading ♥️♥️♥️

×××

Lily dan Harry menghabiskan liburnya di rumah keluarga Dursley,namun nanti malam mereka akan pergi mengunjungi The Borrow,rumah keluarga Weasley.
Menghabiskan tiga hari disana dan pergi kembali ke Hogwarts.
Siang ini,Harry memilih merapikan pakaiannya, sedangkan Lily sedang mencuci piring di dapur.
Sehebat apapun mereka melakukan sihir,bagi keluarga itu mereka hanya dua anak remaja yang menyusahkan.
"Bagaimana sekolahmu?" Petunia menghampiri Lily dengan piring kotor di tangannya.
"Eh?" Lily menatap Petunia tak habis pikir,ada apa dengannya hari ini,biasanya dia hanya melewatinya.
Keheningan yang canggung ini berlangsung selama beberapa detik,Petunia hanya diam membuka-buka laci,mencari pekerjaan sembari menunggu Lily menjawabnya.
"B—baik-baik saja" jawab Lily sambil melanjutkan mencuci piringnya,pelan-pelan ia melirik gerak-gerik Petunia,berpikir, jangan-jangan Harry menaruh sesuatu yang lucu di makanannya.
"Tak perlu ada yang ditandatangani lagi? Persetujuan wali?" Sejak kapan keluarga Dursley peduli dengan Harry dan Lily? Bahkan mengakui bahwa mereka adalah wali nya.
"Tidak" Lily menyudahi percakapan mereka,Petunia hanya mengangkat alisnya dan berbalik badan,berjalan menuju suami dan anaknya yang sedang menonton televisi.

"Tumben sekali dia seperti itu" gumam Lily menatap kepergian Petunia,ia menyelesaikan pekerjaannya dan mengelap tangannya ke bajunya.
Dia bingung,padahal saat Vernon melihat kertas yang dipegang Harry,dia kesal ketika menyangka itu sesuatu yang harus ditandatangani nya lagi.
Suatu keanehan ketika mereka berubah menjadi baik, bahkan Harry dan Ron mungkin akan bergidik ngeri ketika mendengar bagaimana Petunia bertanya tanpa nada tinggi kepada Lily.
"Yah,daripada memikirkan itu, sebaiknya aku merapikan barang-barang ku" lanjutnya sembari berlari menuju lantai atas.

×××

"Hai,Mrs.Weasley!" Lily memeluk tubuh Molly,ia sangat senang bisa kembali bertemu dengannya.
"Ah! Anakku! Hahaha" reaksi Molly tak jauh berbeda dengan Lily,ia melepas pelukannya dan mencium kedua pipi Lily.
"Fred! Bawakan kopernya!" Ucapnya sambil memeluk Harry.
"Tidak usah,aku bisa membawanya" Lily mencoba mengangkat kopernya,genangan air di pekarangan itu memang kotor.
"Perempuan kecil sepertimu tak punya kekuatan,kemarikan" "lagipula aku George,Ibu!" George mengambil paksa koper cokelat milik Lily dan berjalan didepannya.
"Maafkan aku! Jadi Harry,kau ingin makan apa? Aku akan memasakannya untukmu!" Jawaban singkat Molly untuk George,ia lebih memilih berbicara dengan Harry, meninggalkan mereka berdua dibelakang.
"Akh! Apa?" George hampir saja menjatuhkan koper Lily, pinggangnya dicubit Lily.
"Aku akan memukulmu nanti" jawab Lily yang menyetarakan langkahnya dengan George.
"Kenapa?" George menatap wajah Lily yang terlihat kesal,menurutnya itu aneh,tapi juga lucu.
"Siap-siap saja" Lily terus menatap ke depan,dia tahu jika George masih menatapnya,tapi dia tak tahu sebenarnya anak disampingnya itu tersenyum sangat lebar melihatnya.

George memalingkan wajahnya, bagaimana bisa dia jatuh cinta pada perempuan aneh dan pendek seperti Lily, pikirnya.
"Omong-omong, hubunganmu dengan Malfoy masih baik?"
"Ya, kemarin-kemarin kami masih bertukar surat sih, memangnya kenapa?"
"Tidak"
"Kau kapan memiliki pasangan?"
Ini kesalahan,Lily malah bertanya tentang hal itu padanya.
Ekspresi George? Dia terus berjalan sambil membungkam mulutnya tanpa menjawab pertanyaan Lily.
"Masih mencari ya? Baiklah" gumam Lily sambil menepuk punggung George dengan pelan, berniat menyemangatinya.
"Untuk apa mencari,sudah jelas ada di depan mata?" "Eh?" Lily menghentikan langkahnya,ia memandang punggung George yang juga ikut berhenti dihadapannya.
Disekitar mereka kini hanya terdengar suara angin yang menerpa ilalang dibelakang mereka,juga kicauan burung yang menambah kesan canggung diantara mereka berdua.
"Ekhem—Pergilah duluan,ibu memanggil mu" bohong, sebenarnya tidak terdengar suara apapun.
"Em! Baiklah!" Lily berlari masuk meninggalkan lelaki jangkung itu sendiri dengan koper ditangannya.
Pelan-pelan, George menurunkan koper besar Lily,ia berdiri menatap pintu rumahnya.
"Plak!" "G—gilaa!! Dia punya orang,dasar bodoh! Bagaimana jika dia jadi tahu kalau aku menyukainya? Lalu dia menjauhiku? AH! TIDAK-TIDAK,tidak mungkin! ...kan?" Sekarang dia bergerak seperti cacing kepanasan,dimulai dari menampar wajahnya sendiri,lalu berjongkok,berjalan,berdiri lagi,lalu berjongkok lagi, benar-benar kacau.

Two Lines-Lily PotterDonde viven las historias. Descúbrelo ahora