Oh,itu kamu?

190 28 0
                                    

Happy Reading ❤️

Author POV

Setelah melihat demonstrasi pertarungan yang diadakan oleh Professor Lockhart,
Semua murid dibubarkan.
Harry,Lily,Ron,dan Hermione memasuki asrama mereka.
"Harry,Lily,kalian berdua bisa bicara dengan ular?" Ron tiba-tiba membuka suaranya.
"Iya, memangnya kenapa?" Jawab Lily yang langsung duduk ke sofa depan perapian.
"Kami bahkan pernah menyuruh ular datang ke saudaraku,Dudley" Lanjut Harry yang berdiri disamping Lily.
"Bukankah itu bakat yang biasa dimiliki orang?" Tambahnya.
"Tidak Harry,itu bakat yang sangat jarang" Ucapan Ron membuat semua diam ditempat.
"Kamu tahu kenapa simbol asrama Slytherin seekor ular?"
"Itu karena Salazar Slytherin juga seorang Parselmouth"
"Semua orang akan mengira kalau kamu adalah cucunya yang membuka ruang rahasia,membekukan muggle-born" Hermione menjelaskan semua hal yang ada di pikirannya.
"Tapi kita bukan!" Harry dan Lily spontan menolak tuduhannya.
"Dengar, Salazar Slytherin hidup beribu-ribu tahun lalu dan itu bisa saja terjadi" Hermione memberitahu mereka.
"Tapi itu..tidak mungkin" Harry mulai merendahkan nada bicaranya,dia pasti akan memikirkan hal itu sampai ia kehilangan fokusnya.

Keesokan harinya,di kelas Transfigurasi,

Lily datang lebih awal di kelas itu,dia memikirkan perkataan Hermione kemarin.
Suasana hening pagi hari membuat pikirannya kosong.
Dia bahkan tidak sadar akan datangnya murid lain.
Kebanyakan murid itu akan duduk di tempatnya dan berbisik-bisik tentang Lily.
Hermione bahkan melewati meja Lily begitu saja.
Sejak kemarin malam,mereka tidak berbicara,Lily sibuk dengan pikirannya sedangkan Hermione, dia lebih menghindari Lily dan Harry mengingat dia adalah muggle-born.

Draco,Crabbe,dan Goyle masuk ke kelas,
Pandangan mata Draco langsung mengarah ke teman sebangkunya,Lily.
Draco melihat Lily yang sedang berdiam dengan kedua tangan menopang dagunya.
Dia berpikir,bagaimana jika ia mengagetkan Lily, bagaimana ekspresinya nanti ya?
Dia mulai mengendap-endap mendekati bangkunya,padahal dia jalan biasa saja mungkin Lily tidak akan mendengarnya.
"Dor!" Draco menepuk bahu Lily,membuat Lily terkejut setengah mati.
Draco,Crabbe,dan Goyle tertawa terbahak-bahak,kecuali satu anak perempuan berambut hitam sebahu dibelakang mereka yang menatap tajam ke arah Lily seakan-akan tidak suka.
"Draco!" Lily menegurnya karena itu membuat jantungnya hampir copot.
"Maaf maaf,haha" Draco meminta maaf sambil menarik bangkunya,duduk di sana.
"Apa yang kalian lakukan? Duduk di tempat kalian!" Usir Draco yang melihat dua temannya malah mematung diam di belakangnya.
Ajaibnya,mereka berdua langsung duduk diam.
"Memikirkan apa hm?" Tanya Draco sambil menopang dagunya dengan satu tangan,anak kecil ini malah menatap Lily yang sedang merapihkan mejanya.
"Ular" jawab Lily yang masih kesal dengan kejadian barusan.
"Eh? Kenapa ular? Kenapa bukan ak-" Draco hendak bertanya lagi tapi di potong oleh Professor McGonnagall.
"Anak-anak,mohon perhatiannya!" Professor McGonnagall keluar dari kantornya membawa beberapa buku dan kapur tulis,pertanda mereka akan belajar dimulai dari menit itu juga.

Beberapa menit berlalu,mungkin sebentar lagi akan menjadi 1 jam.
Mereka semua belajar dengan giat,ya walaupun tidak semua sih.
Langit yang tadinya cerah, tidak ada pertanda akan datangnya hujan,malah menitikkan air membuat genangan di koridor.
Suasana kelas yang hanya diterangi cahaya remang-remang,membuat beberapa murid seperti ter-nina bobokkan dengan suara rintikan hujan.
Termasuk Lily.
Draco yang menyadari hal itu, menyibakkan rambut merah berkilau Lily yang menutupi wajahnya.
'Aku bertanya-tanya bagaimana dia bisa secantik ini?'
'Gen ibunya sepertinya lebih melekat ke dia'
'Lucunya' kira-kira seperti itulah kata yang ada dipikiran Draco saat ia memandang Lily dan bukannya mendengarkan ucapan Professor McGonnagall.
"Malfoy?"
"Malfoy?"
"Draco Malfoy!" Tanpa ia sadari, Professor McGonnagall memanggil namanya membuatnya langsung duduk tegap.
"Apa yang kamu lakukan? Cepat tulis materi ini!" Ucap McGonnagall.
"Baik Professor" ucap Draco yang pasrah langsung menulis semua yang ada di papan tulis.
"Jangan lupa,nanti malam ada kelas tambahan" Ingatnya kepada para murid.
Saat McGonnagall kembali menulis, Draco pelan-pelan mengambil buku catatan Lily dan membantunya menulis materi.

Two Lines-Lily PotterWhere stories live. Discover now