Secret Admirer (2)

230 30 0
                                    

Btw,ini ilustrasi Lily Potter yang aslinya ya :)

Btw,ini ilustrasi Lily Potter yang aslinya ya :)

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Happy Reading :)
Jangan lupa vote ❤️

Author POV

"Ayo masuk kesini!" Ujar Lily sambil membuka pintu yang berada di bawah bangku.
"Eh! Kemana pintu ini menuju?" Tanya Hermione yang bingung.
"Katanya mau refreshing kan?"
"Nah ini pintu menuju surga makanan" Lily mempersilahkan Hermione jalan duluan.
"Tidak ada apa-apa kan disana?" Hermione curiga,karena biasanya Lily sangat jahil,belum lagi temannya Fred dan George Weasley,Lily bahkan dekat dengan Peeves,salah satu makhluk Hogwarts yang sangat jahil.
"Iya,tenang saja" ucap Lily meyakinkan.
Hermione masuk ke dalam diikuti Lily yang menutup pintu,mereka berjalan hingga menemui tangga yang lagi-lagi diatasnya ada pintu seperti tadi.
Lily segera membukanya hati-hati,memeriksa apakah ada orang diatasnya.
"Klang!" Suara kaleng bertemu kayu,sepertinya itu meja.
Lily menutupnya sebentar lalu membukanya lagi untuk memeriksa.
"Tidak ada orang,aku tahu itu!" Lily membuka pintu lalu menggenggam tangan Hermione untuk membantunya keluar dari bawah.
"Bagaimana kamu tahu? Ini di Hogsmeade?" Hermione penasaran.
"Yep! Tepatnya di toko permen penyihir satu mata,Honeydukes"
"Aku tahu jadwal mereka keluar dari toko,mereka biasanya keluar tapi tidak pernah mengunci pintu masuk" ternyata Lily sudah merencanakan itu.
"Woahh! Permennya banyak" Hermione terlihat senang.
"Ayo ke atas!" Lily mengajaknya ke atas untuk keluar dari gudang penyimpanan permen itu menuju ruang utama toko.

Benar saja! Diatas tidak ada siapapun,mereka tidak mengunci pintu masuk, Hermione dan Lily keluar dan berbelanja hampir semua coklat di Hogsmeade.
Mereka benar-benar maniak coklat.

×××

Lily POV

Hari Minggu ku berjalan seperti biasanya.
Aku berbelanja coklat dan permen di Hogsmeade,bersama Hermione.
Sejujurnya aku tahu jalan itu karena hari Kamis malam aku,Fred,dan George keluar ke sana dengan peta yang disamarkan seperti sepotong perkamen (kertas).
Tidak banyak coklat yang aku beli, karena aku ingat aku punya setumpuk coklat lagi di ranjang ku.
Kira-kira siapa yang mengirimnya ya?
Anak gila yang mana? Sombong?
Siapa ya? Sepertinya Hermione membencinya.

"Ding! Ding!" Lonceng Hogwarts berbunyi menandakan jam makan siang.
Tak sadar ya,ternyata aku dan Hermione berbelanja sangat lama.
Semua orang bersiap untuk segera pergi ke great hall, begitupun aku.
Sesampainya di sana,aku duduk dengan Hermione disamping kiri ku dan George disamping kananku.
Aku makan sedikit karena tadi aku sudah memakan coklat,itu membuat perutku kenyang.
"Lanjutkan makannya" ucap George yang menarik tanganku karena aku berdiri dari kursi ku.
Meja Gryffindor seketika hening,semua orang sepertinya menatap ke arah kami berdua.
Seperti mengerti apa yang terjadi, George melepaskan pegangannya dan merapihkan posisinya.
Aku masih berdiri menyaring apa yang terjadi saat ini.
George kembali memakan makanannya yang masih tersisa dengan tangan kirinya menutupi wajahnya.
Telinganya berubah warna menjadi merah.
Aku kembali duduk di kursi ku dan kembali makan.
Fred yang duduk disebelah George menepuk-nepuk bahunya sedikit terkekeh.

Two Lines-Lily PotterWo Geschichten leben. Entdecke jetzt