Membuka rahasia

171 27 0
                                    

Happy Reading ❤️❤️❤️

×××

A

uthor POV

Dua hari yang lalu,
Cuaca dingin di Hogwarts sangat buruk.
Pemanas ruangan Perpustakaan Hogwarts saja rusak.
Untungnya,Professor Snape bisa memperbaikinya dengan cepat.
Lily yang kemarin kedinginan dan dipinjami jubah milik George,sudah tidak lagi menggigil kedinginan.
Dia berniat mengembalikan jubah itu,karena jubah merupakan salah satu peralatan sekolah yang penting.
Lily mencuci jubah itu hingga wangi semerbak bunga yang mekar.

"Oke! Jubahnya ada..dan kue nya juga ada! Lengkap!" Lily membungkus barang yang akan ia berikan kepada George.

dan kue nya juga ada! Lengkap!" Lily membungkus barang yang akan ia berikan kepada George

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya,beberapa bulan yang lalu,Lily berlatih membuat kue dan beberapa makanan ringan.
Biasanya makanan buatannya akan dihabiskan oleh Ron.
Ron bahkan sering sekali menagih Lily untuk membuatkannya kue lagi.
Kue coklat adalah kesukaan George,jadi dia berinisiatif untuk membuatkannya kue dengan bahan dasar coklat.
"Aku harap dia menyukainya" Lily tersenyum melihat bungkusan cantik yang akan ia berikan kepada George.
Dia tahu,ini jam belajarnya George di kelas mantra.
Dia berlari menuju kelas mantra,menyusuri lorong-lorong Hogwarts yang lumayan sepi.
Disana hanya ada beberapa murid yang bolos kelas dan ada juga yang memang sedang tidak belajar.
Lily harusnya ada kelas Herbologi,tapi ternyata kelas itu dibubarkan karena Professor Sprout masih sibuk mengurusi urusan ramuan yang akan menjadi obat untuk orang-orang yang sudah di bekukan.

Lily menyenderkan kepalanya ditembok,menunggu kelas mantra dibubarkan.
Dia berkali-kali memandangi bungkusan cantik yang ada di tangannya.

Dia berkali-kali memandangi bungkusan cantik yang ada di tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara gaduh datang dari dalam kelas.

Membuat Lily langsung berdiri tegak dengan lengannya dibelakang tubuhnya,menggenggam erat bungkusan itu.
Murid kelas empat berbondong-bondong keluar dari kelas mantra,membuat Lily menundukkan kepalanya,menutupi wajahnya dengan rambut merah panjangnya.
Fred dan George keluar dari kelas,melihat anak perempuan berambut merah menundukkan kepalanya.
Mereka mengenalinya dengan cepat,itu Lily.
"Mau apa kesini,bocah" ucap Fred menyentil pucuk kepala Lily,membuatnya mengangkat kepalanya.
"Ha?" Bukannya langsung memberikan bungkusan itu kepada George,dia malah kehilangan ingatan sebentar.
"Hah heh hoh" Fred semakin meledeknya.
"Untuk siapa itu?" George membuka suaranya,menunjuk ke arah bungkusan dibelakang tubuh Lily.
"A..anu..ini untukmu!" Lily menyodorkan bungkusan itu ke George dan langsung berlari kembali ke asramanya.
Padahal sebentar lagi juga mereka menyusulnya,pelajaran mereka sudah selesai.
"Eh?" George yang melihat Lily berlari agak kebingungan.
"Hah..George mendapat fans" Fred mengangkat tasnya ke bahunya,berjalan ke depan sambil meledek George yang baru mendapat bungkusan cantik.
"Ha?" George masih berdiam diri di depan kelas mantra.
Ia membuka bungkusan ditangannya,ia mendapat jubahnya dan satu bungkus kue coklat kesukaan ala ibunya,telinganya memerah malu.
Dia menutupi telinganya,berlari ke arah Fred yang jauh didepannya.

Two Lines-Lily PotterWhere stories live. Discover now