O 1 : Last Member

15.9K 2.3K 1.5K
                                    























Jisoo membuka matanya perlahan, suara ranting-ranting yang bertubrukan menjadi penyambut kedatangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jisoo membuka matanya perlahan, suara ranting-ranting yang bertubrukan menjadi penyambut kedatangannya.

Malam yang gelap dan sunyi menemani Jisoo di hutan yang kelam itu. Daun-daun kering berterbangan dibawa angin yang dingin.

Pohon-pohon tinggi mengelilinginya sambil mengeluarkan bunyi aneh.

"Dia datang...."

Hanya ada suara tanpa pemiliknya. Keringat di sepanjang leher mengucur deras. Rambut panjang itu tersingkap kala angin menerjangnya.

Dari kejauhan, seseorang berjalan pelan. Lama kelamaan di kepala orang itu tumbuh sesuatu. Sebuah tanduk melengkung kebelakang. Kuku di Jari jemarinya memanjang bergerak-gerak mengerikan.

Jisoo meneguk ludah. Ia membalik badannya hendak pergi. Tapi ternyata sosok itu berada di belakangnya.
















×××

Lisa terbangun pukul dua dini hari karena haus yang menyiksa. Di sebelahnya Jisoo tertidur pulas ditemani musik penenang yang mengalun pelan. Rose yang menyarankan Lisa untuk memutar musik itu di kamar Jisoo.

Sudah seminggu ini Lisa memilih tidur dengan Jisoo, mengingat gangguan mimpi buruk terus menyerang anggota tertuanya itu. Lisa merasa tak tega kalau membiarkan Jisoo sendiri.

Seraya mengucek matanya yang terasa sepat, Lisa berjalan menuju ke dapur. Karena harus melewati ruang makan, Lisa berniat menyalakan lampu karena takut tersandung sesuatu.

Tapi suara garukan pada meja makan membuatnya terkesiap. Terlebih lagi dengan bayangan yang duduk di salah satu kursi meja makan.

"Rose?" Panggilnya. Namun tak ada yang menyahut untuk beberapa saat. Malah suara teriakan Jisoo membuat Lisa langsung berlari kembali ke kamar.

Mimpi buruk Jisoo datang lagi. Lisa berusaha membuka pintu kamar yang ternyata terkunci, sementara Jisoo masih menjerit ketakutan di dalam sana.

"Eonnie! Buka pintunya!" Teriak Lisa sembari menggedor-gedor pintu.

"Kumohon Eonnie!"

"Akhhhhhhhhh!!"

"Jebal!" (Kumohon) Lisa berusaha mendobrak pintu kayu itu, tapi kekuatan tubuhnya tidak sebanding.

"Chaeyoung-ah!" Teriak Lisa memanggil Rose, mendengar keributan sejak tadi Rose begitupun Jennie sudah bergegas keluar kamar. Wajah kantuk mereka masih terlihat jelas, tapi melihat raut khawatir Lisa keduanya jadi berubah cemas.

"Pintunya terkunci?" Tanya Rose. Lisa mengangguk cepat.

"Pikyeo," (minggir) seru Jennie membuat Lisa dan Rose menyingkir. Wanita itu membawa tabung pemadam kebakaran lalu merusak gagang pintu menggunakan alat berat itu.

Last Member | ft. BLACKPINKWhere stories live. Discover now