12

359 79 1
                                    

"Jadi, hahaha! Apakah anjing itu melakukan itu ?! "

"Hei, itu konyol! Kau bohong kan? Fuha haha! "

Cowok-cowok lampu lalu lintas itu tertawa bersama, membicarakan tentang sesuatu.

"Hah, hei! Sepertinya kita yang pertama! tidak ada orang di sini! "

"Oh oh, ini rasanya seperti menyewa seluruh gedung!"

"Khahaha! Aku bebas! "

Mereka sepertinya mengira bahwa mereka sendirian di aula pelatihan. Mereka bahkan tidak tahu aku sedang menonton dari sudut ruang, dan mereka tiba-tiba mulai melakukan hal-hal aneh.

"Hei, hei! Jadi kemarin, selama awal kelas sihir, aku mendengar sesuatu yang sangat keren "

"Apa itu?"

"Jadi, ketika kita ingin menguatkan sihir api kita, ada jenis udara tertentu yang kita butuhkan. Dan itu ada dalam tubuh kita! Bukankah itu keren? Dan bagian terkerennya adalah... itu adalah kentut kita! Ahahahha!"

"Hahhaha! Whoa haha! "

Ketiganya tertawa sambil memegang perut mereka, tetapi aku tidak ikut tertawa karena itu tidak lucu.

"Hei, kita hanya bertiga. Kau  ingin mencobanya?"

"Ha ha ha! Aku suka itu! Kau gila, ayo lakukan itu! "

"Ayo lakukan, lakukan! Aku tahu bagaimana melakukan sedikit sihir api! "

Si rambut hijau mencoba mengeluarkan makan siang yang dia makan sebelumnya. Dari posenya, sepertinya bukan hanya udara yang keluar, tapi isinya makan siangnya juha.

Tolong, kenapa aku harus melihat sesuatu seperti ini? Aku segera meletakkan jus anggur bekuku.

Terlepas dari apa yang kurasakan saat ini, cowok-cowok lampu lalu lintas itu mencoba memainkan lelucon yang berbahaya dan menjijikkan. Si berambut merah mencoba membuat api.

RIIIIIIPPPP!

Suara, bau, dan api secara harmonis bersinkron bersama saat api menyala. Itu mungkin sihir api terkuat yang pernah kulihat hingga saat itu. Aku merasa aneh saat angin bertiup kencang menerbangkan debu-debu aula ke sini. Saat angin bertiup ke sini, aku segera menahan napasku.

Pangeran, yang sudah duduk di sampingku tanpa kusadari, bertanya padaku. Di tangannya ada sebuah bola video.

"Jangan-jangan... kamu melihatku dengan tatapan yang sama?" (tl.n : maksudnya 'seperti kau melihat mereka (pandangan jijik). Dia ngomongin saat Hailey bikin monolog pas pertama kali ketemu Hestia)

Pangeran menjepit hidungnya, jadi suaranya terdengar sangat sengau.

Dia mengumpat ketika aku menjawabnya dengan anggukan.

"Damn it"

* * *

Intermission 1. Setelah Kelas Sore Pangeran

Rengutan terbentuk ketika sakit terasa di tubuhku. Ketika aku berdiri di depan cermin dan mengangkat bajuku sedikit, kulit di bawahnya terlihat membiru.

Wah, aku tidak bisa tidak terpesona. Sudah berapa lama sejak terakhir kali aku dipukuli seperti ini? Sepertinya tidak pernah selain saat aku pertama kali aku belajar pedang.

Sebenarnya, itu karena... aku berlatih karena aku tidak ingin dipukul.

Aku yakin aku sudah menolak program latihan yang disusun Schreina.

Tapi saat kami berduel, kami sepertinya mengikuti rencananya tanpa menyadarinya. Ketika sihirnya menyerangku, aku menjadi sangat lemah, dan sebaliknya dia menjadi lebih kuat.

Aku Gak Mau Jadi Makcomblang!Where stories live. Discover now