10

407 82 1
                                    

Kudengar guru sejarah bisa masuk perguruan tinggi setelah lima kali pengulangan, dan mendapat gelar guru setelah 15 tahun.

Entah kenapa aku merasa tidak enak untuk mereka. Mulai sekarang aku berjanji akan pura-pura belajar dengan keras. Tapi bel makan siang berbunyi.

Begitu bel makan siang berbunyi, anak-anak yang tadi setengah pingsan sudah hilang semua seolah-olah mereka menggunakan teleportasi.

'Kelihatannya semua orang jujur dengan instingnya.'

Berpikir begitu, aku juga menyalakan sihir pemercepat pada sepatuku.

Saat aku bersiap cepat-cepat lari ke kantin, dari samping Hestia menempel dan mengajak pergi bersama.

Aku segera mengemasi ransel Hestia. Apa aku harus menggendongnya juga ke kantin?

Aku hanya ingin segera berlari ke kantin dan berusaha mendapatkan makanan paling cepat. Tapi tampaknya ada hal lain yang mencegahku melakukannya selain Hestia. Masalah lain itu adalah Pangeran yang menunggu kami di depan kelas.

Hail berdiri di pintu keluar kelas, menyilangkan tangan dan menatapku tajam. Gadis-gadis yang belum keluar kelas tersipu ketika melihat Hailey di depan kelas.

Pangeran menghalangiku yang sudah siap berlari. Alisnya naik dan wajahnya terlihat marah.

"Bagaimana kalau bicara denganku dulu sebelum kamu makan?"

Hailey berbicara singkat dan ketus. Tapi begitu menyadari Hestia yang ada di sampingku, dia buru-buru melembutkan nada suaranya.

Hailey yang awalnya menghentikanku untuk berbicara, tiba-tiba tidak bisa bicara dengan benar begitu berhadapan dengan Hestia. Dia terus mencuri pandang pada Hestia dengan gugup.

Pangeran ragu-ragu bicara pada Hestia.

"Itu... ... Nona Hestia, bisakah kamu pergi dulu sebentar? Aku punya sesuatu untuk dibicarakan dengan anak ini."

Hailey tersipu parah. Berbicara dengan tidak pasti, bolak balik antata berbicara dengan formal dan kasual.

Hestia menatap Pangeran dengan manyun.

"Apa kamu harus bicara berdua saja dengan Shushu? Tidak ada yang ingin kau bicarakan denganku juga?"

Hailey terlihat tidak tahu bagaimana harus merespon.

Pangeran mengangguk saat dia bergumam, tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Dia bergumam dengan tidak jelas sebelum mengangguk.

Aku memukul dahiku melihat itu. Si idiot ini, dia menyiakan kesempatan emas yang bergulir padanya.

Mendengar jawaban Pangeran, Hestia mengeluarkan suara 'Hmph!' sebelum berlalu meninggalkan kami.

Hailey menyaksikan Hestia berlalu, dan mengerahkan seluruh keberaniannya untuk membuka bibirnya.

"M-makan, nikmati makananmu."

Dia tersenyum sendiri setelah mengatakan itu. Aku meremas wajahku.

"Menggelikan ... . "

Hey aku hanya mencoba jujur.

Aku yakin sekali karakter aslinya tidak seperti ini. Siapa yang membuatnya jadi seperti ini? Dia benar-benar turun pangkat sekali dari novel aslinya.

Aku tenggelam dalam pikiranku mencoba mengingat alur cerita aslinya. Dalam cerita aslinya, Hestia dan Pangeran pertama kali bertemu sekitar akhir masa sekolah menengah.

Dengan kata lain, mereka bertemu lebih awal karenaku. Kami baru saja memulai sekolah menengah, jadi Hailey masih belum mencapai masa dewasa.

Pasti karena itu. Kami masih bayi sekarang. Tinggi kami bahkan masih sama. Aku hanya bisa memahami posisinya dengan kemurahan hatiku dan pahaman yang luas.

Aku Gak Mau Jadi Makcomblang!Where stories live. Discover now