Alvina || Part 25

352 107 53
                                    

Happy Reading ⚫

"Aku terlalu takut mengakui bahwa aku mencintaimu, jadi sebaik-baiknya aku akan memendam semua rasa seorang diri"

-Alfa Antafauzi"

Alfa datang dengan tergesa-gesa. Bisa bisanya ia lupa bahwa hari adalah acara ulangtahun Fitri. Untung saja ia telah menyiapkan kadonya dari hari lalu.

Terlihat disana Fitri menggunakan gaun berwarna pink. Sangat cantik, batin Alfa.

Kakinya melangkah menuju kearah Fitri. Tanpa sengaja netranya menangkap sosok perempuan itu, hatinya bergetar. Fitri memang terlihat sangat cantik malam ini, namun sosok itu jauh lebih cantik lagi.

"Seandainya gua bisa milikin Lo," gumamnya.

Alfa melanjutkan langkahnya. Sampai akhirnya ia sampai dihadapan Fitri. Alfa tersenyum manis kearah Fitri, yang diberi senyum sama sekali tak membalasnya.

Fitri malah bengong dihadapan Alfa. Alfa mengernyit, lalu melihat dirinya sendiri. Apakah ada yang salah pada dirinya? Atau dia salah kostum? Atau dia tidak wangi? Tapi Alfa sudah mandi tiga kali kok hari ini.

"Fit, Fitri?" Panggil Alfa, seraya mengibaskan tangannya kearah Fitri.

"Eh--" gugup Fitri.

"Kenapa?" Tanya Alfa heran.

"Lo... Lo ganteng bangett!" Pekik Fitri gemas.

"Aduh jadi malu," ujar Alfa dengan menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. Fitri terkikik geli melihatnya.

Alfa memang tampan malam ini, terlihat lebih dewasa. Biasanya ia selalu bertingkah konyol, hari ini ia seperti telah dewasa.

"Selamat ulang tahun. Oh ya, ini kado buat Lo. Nanti dibukanya jangan sampai ketahuan orang ya!" Ujar Alfa dengan menyerahkan kadonya kepada Fitri.

"Oke, Thanks Alfa," ujar Fitri dengan tersenyum begitu manis.

"Gua ketemen - temen dulu ya?" Fitri mengangguk, kemudian Alfa pergi kearah teman temannya.

**********

Vina sedang tertawa bersama Revan dan teman temannya. Sesekali memakan hidangan yang telah disajikan oleh orang tua Fitri.

Pestanya sangat ramai, karena dikunjungi oleh rekan kerja papanya Fitri juga. Apalagi, Fitri yang mengundang setengah lebih dari murid dari SMA BINTANG HARAPAN.

Saat sedang asik bercanda gurau, tidak sengaja netranya menatap seseorang disana dengan tatapannya yang tajam. Vina memperhatikan orang itu. Malam ini, Vina akui ia sangat tampan.

Orang itu adalah Vandy Argaresta. Duduk sendiri, dengan tatapannya yang begitu tajam membuatnya terlihat begitu angkuh.

"Dih, manusia aneh bukannya nyari temen malah duduk sendirian," batin Vina.

"Ngeliatin siapa?" Tanya Revan, sedari tadi melihat Vina seperti sedang memperhatikan seseorang.

"Eh.. bukan siapa siapa," jawab Vina dengan cengengesan.

"Aku mau kekamar mandi dulu. Tunggu sini aja," pamit Revan, kemudian pergi kearah karam mandi.

Vina duduk sendiri, teman temannya juga sudah ntah pada kemana. Karena bosan, akhirnya ia bermain ponsel.

"Hay?" Sapa seseorang, dengan duduk didepan Vina. Dengan membawa dua gelas minuman.

Vina mendongak, melihat siapa orang yang duduk didepannya ini. Ia mengernyit, seperti tidak pernah bertemu laki laki dihadapannya ini.

ALVINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang