Alvina || Part 18

390 141 105
                                    

Happy Reading ⚫

Setelah selesai berganti pakaian. Vina dan Fitri berjalan menuju lapangan. Mereka berjalan dengan bercanda gurau.

"Eh Vin! Gua tuh nunggu kepastian dari Alfa tau!" Ujar Fitri dengan nada sedihnya.

"Ya udah lah, sana minta kepastian." Jawab Vina enteng.

"Ihhhhh! Vina! Ya masa, gua cewek yang mulai duluan!"

"Ya terus gimana dong?"

"Bantuin kek!"

"Iya udah gampang!" Ujar Vina dengan malas. Selalu saja begini, selalu ia yang kerepotan ketika Fitri sudah mulai jatuh cinta.

"Terimakasih Vina." Ucap Fitri, langsung memeluk Vina.

Vina memutar bola matanya malas. Lalu melepaskan pelukan Fitri, dan berjalan mendekati teman temannya, dilapangan.

*************

"Baik anak-anak, sebelum memulai latihan kita pemanasan dulu!"

"Yaelah pak! Ini udah panas tauk!" Ucap Fitri protes kepada guru penjasnya itu.

"Kamu ini! Ngeluh terus, udah sana cepat pemanasan!"

Seluruh siswa kelas XI IPA 1 itupun langsung melakukan pemanasan. Cuaca hari ini memang begitu panas. Ditambah dengan waktu yang sudah siang, membuat anak anak perempuan banyak yang mengeluh.

Vina mengusap keringat didahinya. Belum saja dimulai, tapi ia sudah merasa sangat lelah. Kepalanya terasa sangat berat, ia tidak bisa terlalu lama dibawah sinar matahari. Pandangannya mengabur, tiba tiba semua terasa gelap.

Brukk

Tubuhnya ambruk, dengan mata yang sudah terpejam.

"VINA!" Teriak Alfa, langsung berlari mendekati Vina.

"Vina!" Ujar Fitri, langsung mendekati Vina.

"Astaga, Vin! Lo kenapa?" ucap Fitri panik.

"Fa, buruan angkat bawa ke UKS!" ujar Fitri semakin panik.

"Baik anak anak yang lain lanjutkan pemanasannya, biar Fitri dan Alfa membawa Vina ke UKS!" Ujar pak Sodik.

Alfa pun segera mengangkat tubuh Vina, dibawanya tubuh kecil dengan wajah pucat itu. Diikuti Fitri yang berlari kecil dibelakang Alfa.

Sesampainya di UKS Alfa langsung merebahkan Vina. Alfa sangat panik, terlihat dari ia yang mondar mandir mencari bantuan.

"Kok Alfa bisa sepanik itu" batin Fitri, lalu ia menggelengkan kepalanya, bukan saatnya memikirkan itu saat ini.

Vina membuka matanya, fitri mendekatinya dengan membawa teh hangat. Kemudian membantu Vina untuk duduk.

"Lo ngga papa, Vin?" Tanya Fitri

Vina menggeleng, "Gua cuma pusing Fit." jawab Vina

"Ya udah, Lo rebahan lagi aja biar enakan."

"Vin Lo sakit?" Tanya Alfa dengan nada panik

"Ngga fa, kepala gua doang yang sakit" ujar Vina.

"Ya udah, Fit jagain Vina ya. Gua mau kelapangan lagi."

"Iya fa. Semangat!" ujar Fitri, dengan senyum yang mengembang.

Alfa hanya mengangguk, kemudian pergi meninggalkan keduanya.

************

Revan mendengar bahwa Vina pingsan dilapangan, ia pun panik, dan langsung berlari menuju UKS.

ALVINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang