part 24

12.1K 743 9
                                    

*****

Di ruangan lain Odetee memeluk suaminya yang membawa kabar Moana selamat, meskipun kondisi Odetee sangat lemah ia tetap memaksa untuk melihat keadaan putrinya di ruangan lain, Almero pun membawa Odetee dengan kursi roda menuju ruangan Moana.

Sesampainya di ruangan Moana, Odetee berusaha bangun di bantu Almero membuka perlahan pintunya, terlihat Reno yang tertidur di dalam duduknya menggenggam erat tangan Moana seperti takut jika Moana akan pergi. Odetee menutup mulutnya sendiri dan kembali menutup pintu,
dulu dia harus menyaksikan wajah Moana yang lebam-lebam, sekarang giliran rambutnya yang habis tidak berbentuk, Odetee kembali terisak dalam pelukan Almero.

"Tenanglah Sayang, putri kita tetap terlihat cantik dengan gaya rambutnya yang baru" ucap Almero berusaha setegar mungkin.

"Siapa yang melakukan semua ini pada putri kita Al?"

"Entahlah, aku belum dapat menanyai Reno, dia sangat terguncang, kalau begitu kita kembali ke kamarmu biarkan mereka istirahat" Odetee mengangguk pasrah lalu kembali ke ruangannya, mungkin lain waktu ia menemui Moana.

*****

Pagi pun tiba, Moana mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk menyilaukan penglihatannya,
ia mendapati Reno terlelap dalam tidurnya dengan kepala bertumpu di sisi ranjang. Reno sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya itu hingga Moana dapat merasakan tangannya selalu hangat, Moana menghela nafas berat mengingat apa yang telah di lakukan Reno padanya, ia bisa bernafas lega karena rupanya kehamilan Scarlett hanya akal-akalan perempuan itu, namun tidak menghilangkan rasa kecewa Moana pada Reno yang dengan tega tidak menginginkan dirinya hamil.

"Sayang bertahanlah aku mohon, Kau perempuan yang sangat kuat yang pernah ku kenal hm? bertahanlah kita besarkan anak kita sama-sama" ucapan Reno kembali terngiang di telinganya.

"Lalu kenapa sejak awal Kau tidak menginginkannya?"

Tiba-tiba Reno terusik dari tidurnya dan Moana kembali pura-pura tidur,
"Selamat pagi Sayang" satu kecupan hangat Reno berikan di kening Moana, hembusan nafasnya yang hangat membuat Moana merinding hampir ketahuan jika ia hanya pura-pura tidur, namun beruntung terdengar suara pintu terbuka dan rupanya itu adalah perawat.

"Permisi Tuan. Saya akan memandikan Nn. Moana dulu, Anda bisa tunggu di luar"

"Biar saya yang melakukannya"

"Tapi Tuan" suster itu terlihat ragu.

"Dia istri saya" ucap Reno seraya menatap ke arah Moana, mungkin Suster itu tidak percaya sehingga ia melihat wajah Moana lalu bergantian ke arah Reno, Reno yang di tatap aneh seperti itu merasa geram, kemudian dia merogoh ponselnya menunjukan foto pernikahan yang dia jadikan wallpaper di ponselnya, Suster itu tetap masih ragu melihat pengantin perempuan dalam layar ponsel Reno dan juga orang yang berbaring di ranjang terlihat sangat jauh berbeda, itu di akibatkan rambut Moana yang sudah hilang.

Reno semakin geram di buatnya,
"Biarkan Sus! Pria ini memang suaminya, lebih baik Kau siapkan keperluan untuk mengganti perban pada lukanya" Dr. Samuel datang di waktu yang tepat, Suster itu pun meringis tidak enak hati.

"Ini Tuan, maafkan saya"

"Sudah sana!" usir Reno dengan nada kesal.

"Jangan galak-galak padanya, dia sudah lelah mengurusi orang-orang sakit. O yah hati-hati memandikannya, Kau hanya perlu menyeka tubuhnya dengan handuk basah"

"Iya aku tau, pergilah!"

"Ck... Kau ini benar-benar kasar sekali" dan Moana pun pasrah terjebak dalam permainannya yang berpura-pura tidur.

My Old Husband 2 (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang