part 8

15.9K 921 22
                                    

*****

"Elle" air muka Reno beruban cemas,
Moana buru-buru melepaskan sabuk pengaman dengan tangan gemetar, bahkan tidak berani menatap Reno, Moana segera berlari menuju pintu rumahnya seperti orang ketakutan.

*****

Reno berlari menyusul Moana hingga hampir menabrak Almero yang berdiri di depan pintu,
"Apa yang terjadi?!"tanya Almero cemas.

"Apa Kau yakin Moana baik-baik saja?"

"APA MAKSUDMU?!" Almero sedikit menaikan nada bicaranya semakin panik, karena melihat ekspresi Reno yang terlihat ada yang tak beres.

"Dia bermimpi buruk hanya dalam beberapa menit tidurnya, kita harus membawanya menemui psikiater"
ucapnya menggebu.

"Moana tidak akan mau, dia akan semakin terluka jika mengungkit kejadian itu, hanya akan memperburuk keadaan"

"LALU KALIAN MAU DIAM SAJA HAH!!!" sentak Reno, membuat Odetee buru-buru menghampiri mereka.

"UNTUK SEMENTARA HANYA ITU YANG BISA KAMI LAKUKAN! MOANA BAHKAN MEMOHON AGAR KAMI BERSIKAP SEOLAH TIDAK TERJADI APA-APA! KAU PIKIR BAGAIMANA REAKSINYA NANTI JIKA KITA MEMBAWANYA KE PSIKIATER!!"
sentaknya frustasi, Odetee mendekap tubuh besar suaminya itu mencoba menenangkan.

"Tenanglah Al, pelankan suaramu, nanti Moana dengar. Reno sebaiknya Kau pulang" ucap Odetee beralih pada Reno.

"Dia berusaha keras untuk melupakannya lalu kita menemui psikiater dan membuat Moana mengingat kembali semuanya. Andai Kau tidak mementingkan menghabiskan waktu bersama sekertaris itu, ini semua tidak akan terjadi" Almero berlalu pergi meninggalkan keduanya, Reno hanya mampu membisu meskipun dengan tangannya sendiri dia menghabisi para pelaku itu tidak membuat semuanya kembali seperti semula, rasa bersalah terus mendominasi perasaan dan pikirannya.

Reno berlutut luruh di lantai pundaknya bergetar seiring isakan yang terdengar pilu,
"Apa yang Kau lakukan? Reno bangunlah, jangan begini, tidak ada yang tahu semua akan jadi seperti ini, kami tau Kau amat menyayangi Moana, bahkan Kau tahu apa saja yang paling di inginkan Moana di bandingkan kami orang tuanya. Kita lakukan perlahan saja, buatlah Moana senyaman mungkin, dia ingin kita diam maka lakukan saja, mungkin itu satu-satunya yang membuatnya dapat melanjutkan kembali hidupnya seperti Moana yang dulu"

"Aku menghancurkan hidupnya, hikss... hikss..." tangisan Reno pecah, tangisan yang selalu berusaha dia tahan, Odetee memeluknya untuk saling memberi kekuatan, ia sendiri tidak dapat menahan air matanya jika sudah membahas apa yang menimpah putrinya itu, mungkin itulah alasan mengapa Moana meminta semua bungkam karena jika ada yang bersuara hanya akan mengorek luka semakin dalam.

"Pulanglah, jangan menyalahkan dirimu sendiri" Reno menuruti saran Odetee dia berjalan dengan langkah gontai, ingin sekali Odetee menjerit saat itu juga tidak hanya dia semua keluarganya ikut terluka bahkan dia dapat melihat seberapa hancurnya Reno saat ini, pundak kokohnya seperti tidak dapat menyembunyikan kesedihan dan penyesalan yang Reno rasakan.

*****

Moana berbaring di kasurnya bersama panda raksasa yang selalu ada menemaninya tidur,
Tok! Tok! Tok!
"Honey boleh Mom masuk?"

"Ya Mom!"

"Belum tidur?" Odetee duduk di samping putrinya menyodorkan segelas coklat hangat.

My Old Husband 2 (THE END) ✓Where stories live. Discover now