part 3

20.4K 914 7
                                    

*****

Moana senang sekali duduk berlama-lama di depan kulkas yang terbuka, ia akan duduk dan menghabiskan waktu lama di sana menikmati beberapa bungkus coklat dan juga susu kemasan kotak besar, saat ini pun di mulutnya di penuhi coklat hingga pipinya mengembung seperti balon.

"Elle sudah Paman bilang minum susu dari gelas, jangan langsung dari kemasannya dan biasakan habiskan dulu makanan di mulutmu baru kau minum" Moana terpaku melihat Reno yang berdiri menjulang tepat di hadapannya lebih tepatnya wajah Moana berada di depan selangkangan Reno yang tengah menenggak minuman bersoda di tangannya.
Moana beberapa kali menelan ludah melihat pahatan sempurna pada perut pamannya itu, jangan lupakan jakunnya yang bergerak naik turun seperti bandul hipnotis yang mempengaruhi pikiran liarnya Moana.

"Ada apa?" Reno heran melihat kedua mata Moana yang membulat menatapnya tajam hampir tak berkedip.

"Eum-- anu-- tidak, aku belum mengerjakan PR" gadis itupun melesat menghindari Reno yang membuat tubuhnya berdesir.

Dengan tangan gemetar Moana mencoba memegang pulpennya dan  mulai fokus mengerjakan PR.

"Mau Aku bantu?"

"Tidak perlu, Paman istirahat saja sepertinya Kau sangat lelah"
ucapnya melempar senyum lebar lalu kembali fokus pada bukunya, mencoba bersikap tenang padahal Moana begitu tersiksa dengan degup jantung yang malah semakin kencang seolah ingin di dengar.

"Kau serius tidak butuh bantuan?"

"Tidak Uncle, pergilah sana!"

"Baiklah. Kalau sudah terlalu malam tidak usah di paksakan biar besok pagi Paman kerjakan"

"Siap Bos" ucapnya tersenyum luas, seluas samudera.

"Ya sudah Paman istirahat dulu" Cup
satu kecupan dalam, di kening Moana. Gadis itu refleks memejamkan mata seolah sedang mendapatkan kecupan dari sang kekasih. Setelah selesai netra madunya tidak lepas sama sekali terus mengekori Reno yang mulai hilang di balik pintu kamarnya, ada perasaan hampa dan sepi yang tiba-tiba menyelimuti, terdengar tarikan nafas berat sang gadis yang melanjutkan tugasnya dengan malas.

"Apa salahnya jika aku mencintai pria tua tampan itu?"

*****

Reno terusik dari tidurnya yang lumayan nyenyak, di liriknya jam yang tergantung di dinding menunjukkan pukul dua lebih hampir dini hari. Tenggorokan yang kering memaksanya bangkit dari kasur karena dia lupa menyiapkan minuman di kamar.

Langkahnya memelan saat melihat sosok mungil Moana tidur dengan posisi yang tidak nyaman di meja ruang tengah, Reno hanya menghela nafas panjang lalu menghampiri Moana yang tidur dengan kepala bertumpu di atas meja. Perlahan Reno mengangkat tubuh yang terlihat damai itu, sangat jauh berbeda ketika Moana dalam kondisi sadarnya, gadis itu sungguh berisik dan lincah seperti tidak pernah kehabisan baterai.

Moana menggeliat saat Reno menidurkannya di atas kasur,
"Aku mencintaimu Paman" sudah bukan hal tabu bagi Reno, saat mendengar Moana bergumam dalam tidurnya menyatakan cinta, bahkan memuja aroma tubuh Reno, mengucapkan kata rindu dan banyak lagi. Reno duduk di samping Moana memandangi lekat wajah bidadari itu, karena saat tidurlah Moana nampak seperti bidadari begitu lembut, damai dan manis.

Reno tidak pernah membantah perasaan Moana padanya dan tidak juga menyambut, pria itu hanya mengabaikannya saja meskipun Moana tak pernah menyerah.

"Aku sangat menyayangimu my Princess. Tolong jangan begini"
tatapan lembut itu murni menyiratkan rasa sayang yang dalam namun entah rasa sayang seperti apa.

*****

Pagi hari yang masih sangat pagi, Reno keluar kamar dengan pakaian olahraganya, dia di kejutkan dengan Moana yang juga sudah rapih dengan pakaian olahraganya kebetulan hari ini adalah weekend. Biasanya Moana paling tidak suka olahraga, banyak hal yang Moana tidak suka, ia tidak suka memasak, tidak suka merapikan kamarnya, tidak suka olahraga, hampir semua hal positif dia tidak suka begitupun negatif sebenarnya, yang dia suka hanya bergosip dengan Nicholas, meminum susu dari kotak yang besar, setumpuk coklat dan yang paling ia suka adalah menggoda pamannya, jika sudah terlanjur kesal tidak jarang Reno mengumpat dan mengeluarkan kata-kata kasar, namun Moana tidak pernah menyerah.

My Old Husband 2 (THE END) ✓Where stories live. Discover now