Arshella berusaha kuat saat melihat Naya di tampar karena dia tau Arsellio menyukai Naya tapi dia hanya diam pura-pura tidak tahu. Meski pusing dan juga tidak terima di jambak dan di tarik dia pun membalas jambakan wilona. Sekarang mereka sedang tarik menarik rambut lawannya.

"Anjir sakit sialan" ujar wilona dan membanting Arshella ke sembarang arah dan BRUK.

"WOI KELUAR KALIAN SEMUA" teriak Renzi yang marah saat melihat keributan di depan matanya.

"Bebebbb" rengek Wilona manja. Saat wilona ingin menggandeng tangan Renzi langsung di tepis oleh Renzi.

Seketika hening di ruangan itu karena perlakuan Renzi ke Wilona. Dan terdengar suara.

"Bangg Naya" ucap Arshella pelan sambil menunjuk Naya di pojok yang sedang di peluk sama Layla. Layla sudah bebas dari 3 orang yang menahannya.

"Sialan" umpat Renzi yang segera berlari ke arah Arshella yang lemah di samping kasur.

"Tenang ada aku disini Nayy" kata Arsellio sambil memeluk Naya.

Semua melamun melihat Arsellio memeluk Naya dan Renzi yang berjalan ke Arah Arshella sambil memeluk dan mengelus kepala Arshella. Saat mengelus kepala Arshella Renzi kaget lantaran tangannya sekarang basah tertutup darah.

"SIAPA YANG NGELAKUIN INI" Teriak Renzi yang marah. Mereka semua kaget lantaran Renzi tidak pernah semarah itu karena seorang cewe.

"Bebeb jangan marah marah" ujar Wilona dengan nada manda dan di imut imutin.

Kalian tau kan seberapa jijiknya- author

"Aku gapapa io itu Arshella lebih parah" kata Naya pelan.

"Gapapa ada Renzi yang ngelindungin dia sekarang" kata Arsellio sambil mengelus kepala Naya.

Arshella hanya diam dan menutup mata. Renzi yang marah karena darah keluar dari kepala Arshella melihat Arshella pingsan semakin naik pitam.

"SHIT BRENGSEK SIAPA YANG NGELAKUIN INI KE CELLA GW" Teriak Renzi yang marah.

"Langa siapin mobil Jason urus izin" mereka pun menyahut meski masih bingung dengan kondisi. Mereka menurut karena tidak mau kena marah Renzi.

"Terus gw?" Tanya Dimas

"Weh Vania ikutin Dimas biar Dimas ngurus izin kelas kalian" kata Arsellio.

"Ok" kata vania.

"Lu cariin perban" perintah Renzi sambil menunjuk Layla.

"O oh ok"

Layla segera mencari perban di lemari UKS.

Renzi mengangkat Arshella dan langsung menidurkan nya di kasur UKS. Arsellio menyerahkan kepada Renzi dan dia masih membantu Naya untuk duduk di kursi samping kasur yang di tiduri Arshella

"SIAPA YANG NGELAKUIN" Teriak Arsellio

"Tuh" dengan kompak fans Renzi menunjuk Wilona.

"Lu apain adek gw sialan" kata Arsellio.

"Gw sih cuman ngasih pelajaran ke dia udah caper ke Renzi"

"DIA GA CAPER KE GW" elak Renzi.

"Tapi beb dia nabrak kamu"

"Ga usah panggil bab beb bab beb sekarang kita putus dan sono lu semua keluar"

"JANGAN GITU RENZI AKU GA MAU PUTUS AKU BAKALAN LAKUIN APAPUN DEMI KAMU"

"kalian liat kan siapa yang murah? Orang yang ga sengaja nabrak or orang yang bakalan nyerahin EVERYTHING hanya untuk cowo"

Iya iya
Eh iya prasaan tadi juga si arshella ga genit
Iya dia ga gatel juga

Satu persatu dari mereka keluar menyisakan Wilona yang masih menangis. Renzi yang sibuk mengurus perban di kepala nya Arshella dengan lembut dia memasangkan perban.

"TUNGGU" teriak Arsellio yang membuat fans-fans Renzi berhenti keluar.

"SIAPA YANG NAMPAR NAYA" teriak Arsellio. Semua kaget lantaran segitunya Arsellio melindungi seorang perempuan selain adiknya.

Para fans Renzi saling memandang dan mencari Farisya tapi Farisya keburu kabur.

"Farisya" ucap Wilona "dia yang nampar Naya" lanjut Wilona.

"Persetan" umpat Arsellio.

"Beb aku ga mau udahann" rengek Wilona
"KELUAR" bentak Renzi

Wilona pun keluar sambil terisak. Di kuat kan dengan rangkulan anak buahnya yaitu fans-fans nya Renzi. Ya sebenernya hampis semua cewe di kelas Renzi itu komplotannya Wilona.

"Nanti lu semua ceritain ke gw kronologinya" menunjuk ke Layla. Layla yang bingung dengan situasi ini hanya mengangguk-angguk saja.

"Oit Ren dah kelar ni semua cabut?" Tanya Langa.

"Ayo"

Renzi menggendong Arshella dan Arsellio membopong Naya. Pada enak yah gw jalan sendirian, batin Layla.

Seperti bisa membaca pikiran Layla si Langa langsung merangkul Layla. "Sama gw aja sini" goda Langa.

"Siapa yang sudi?"

"Dari pasa muka lu asem liat mereka pada di rangkuk cowonya?"

"Serahlu"

Saat sampai di parkiran di sana sudah ada Vania, Dimas dan Jason.

"Ih cepetan ini darahnya nanti makin banyak" kata vania menyuruh mereka agar cepat.

Mereka pun berangkat dengan dua mobil. Mobil Renzi dan Mobil Jason. Di mobil Renzi disana ada Dimas yang menyetir dan di sebelahnya ada Vania di belakang nya ada Renzi yang memangku kepala Arshella. Di belakang ada Arsellio yang menyenderkan kepala Naya di pundaknya dan membiarkan Naya tertidur.

《《《 TBC 》》》

Semoga kalian suka ya sama ceritanya !

Kalo suka
⚠️ DON'T FORGET TO VOTE, COMMEN AND FOLLOW ⚠️

TANDAI JIKA ADA TYPO ATAU KATA YANG TIDAK JELAS

SEE YOU NEXT PART ! AND ENJOY TO READ TO READ MY NEW STORY ❤

ReSHe [ •On Going• ]Where stories live. Discover now