11

908 139 65
                                    

Happy reading •<

Seminggu penuh Lala benar-benar fokus belajar.

Hari ini adalah hari terakhir Lala UAS. Bukan cuma Lala si, Vernon juga iya.

Bahkan satu sekolah SMA Addie. Tapi, yang heboh sendiri itu cuma Lala.

"Akhirnya selesai nih UAS," ucap Lala keluar dari ruangan.

Ia sudah menyelesaikan krisis besarnya:v

"Bisa?" tanya Vernon yang sedang berjalan disampingnya.

"Ga. Hehe," jawab Lala, menyengir kuda.

Padahal sudah belajar. Padahal mereka seminggu ini begadang bersama buat belajar.

Lala yang belajar, Vernon yang ngajarin tentunya.

"Jangan terlalu berharap sama Lala Ver," ucap Nisa.

Yang di bicarakan hanya cengengesan.

Tiba-tiba Nicko, Nisa, dan Lala nampak mencurigakan.
Seperti merencanakan sesuatu? Dan benar saja!

"Yang terakhir sampai di kantin, traktir selama seminggu!" ucap Lala dan mereka bertiga berlari mendahului Vernon.

Vernon memutar bola matanya malas. Sudah diduga. Untung Vernon sultan:v

Mau traktir satu tahun full pun Vernon tidak akan bangkrut hehe.

Vernon menyusul Lala, Nisa, dan Nicko dengan berjalan santai.

Saat sudah sampai, terlihat teman-temannya itu sudah duduk berkumpul dalam satu meja.

"Traktir Ver!" seru Ricko yang sudah datang sejak sebelum Nicko, Lala, dan Nisa datang.

Terlalu bersemangat Ricko mah.
Mereka pun memesan makanan.

"Lo masih mau balapan ngga Ver?" tanya Nicko.

Lala mengernyit. "Lo suka balapan Ver??" tanyanya.

"Hm, cuma ngikut," jawab Vernon.

"Gengnya Brian ntar malem ngajak taruhan. Lo mau ngga?"

Vernon nampak berpikir. Kemudian melirik Lala yang sedang memakan baksonya.

Merasa diperhatikan, Lala mendongak. Pandangan mereka bertemu.

"Pergi aja," ucap Lala tidak peduli.

Balapan 'kan emang sudah biasa bagi cowok. Lagian, emang siapa dia, nggak bolehin Vernon balapan?

Vernon nampak lesu. Penginnya 'kan dicegah. Kenapa Lala nggak peka?

"Jam berapa?" tanya Vernon.

"Ntar gausah pulang aja. Langsung go ke lokasi," ucap Ricko.

Vernon mengangguk mengerti.
Di tengah obrolan unfaedah mereka, seorang gadis datang.

"Gue boleh gabung 'kan?" tanyanya.

Dia adalah Vienna. Mantan Vernon. Iya, si Vienna pindah dari seminggu yang lalu.

Dan sejak seminggu yang lalu juga, Vienna gabung kalo makan.

Nanggung banget, ya, masa pindah pas udah mau sibuk ujian.

"Duduk aja. Napa nanya terus tiap hari," ucap Lala.

Vienna pun duduk disamping Vernon.
Suasana berubah canggung.

"Kalian bahas apa?" tanya Vienna sambil memakan makanannya.

"Soal tadi lah," jawab Lala.
Yang lain hanya diam.

Lala menghentikan makannya. Menatap Vienna tajam.

MONEY GIRL [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang