"Ah!" Kira memekik, mendesah saat mulut Anthony sampai pada puncak payudaranya. Anthony memainkan bagian tersebut dengan lihai sampai membuat Kira mendesah kencang. "An..thony."

          "Hmm." Anthony hanya bergumam dan terus memainkan kedua puncak payudara Kira bersamaan dengan tangannya yang ikut meremas kedua buah payudara Kira bergantian.

          "Ya Tuhan! Sial! Ah!" desah Kira.

          "Kira!" seru Anthony lalu memberikan Kira lumatan lagi di bibirnya.

          Anthony memagut bibir Kita dengan ganas. Tangannya menelusuri setiap inci tubuh Kira dan berakhir di tempat kenikmatan milik Kira. Saat itu juga Anthony melesakkan miliknya hingga menyatu di dalam Kira.

          "Anthony!" Kira memekik tertahan saat milik Anthony memenuhinya.

          Lalu Anthony mulai bergerak perlahan. Suara erangan dan desahan mulai memenuhi seisi kamar Anthony. Ia kembali mengecup bibir Kira yang selalu menjadi candu baginya, saat ia mulai bergerak semakin cepat. Kira mengerang kencang atas perlakuan Anthony, hingga wanita itu memeluk Anthony dengan erat.

          Tubuh mereka bergerak seirama. Kulit beradu kulit. Bibir beradu bibir hingga udara di sekitar terasa semakin menipis dan membuat napas keduanya semakin berat. Anthony berada di atas, mengimpit tubuh Kira dan terus memacu miliknya di dalam Kira dengan intens.

          "Ya Tuhan! Ah! Anthony!" Kira melolong dengan mata terpejam erat hingga kerutan keningnya terlihat.

          Kira meledak, mencapai puncak kenikmatan lebih dulu. Setelah itu, Anthony bergerak lebih cepat lagi, sampai akhirnya ia meledak. Anthony menggeram kasar. Ia menekan miliknya lebih dalam lagi, memenuhi Kira dengan kepemilikannya. Deru berat nan panjang terdengar dalam dari keduanya setelah kenikmatan tercapai.

          Anthony menggulingkan tubuhnya lalu memeluk Kira dengan erat. "Aku merindukanmu." Bisiknya. Anthony terpejam dan menyelusupkan wajahnya, bersembunyi di leher Kira. Malam ini ia merasa lebih merindukan Kira.

          "Aku juga." Balas Kira lalu ikut memejamkan matanya.

          "Bagaimana pekerjaan di tempat Shawn?" tanya Anthony. Ia mengubah posisinya dan menempatkan lengannya di bawah kepala Kira.

          Kira merasa nyaman hingga merapatkan tubuhnya pada Anthony dengan memeluknya. "Menyenangkan. Aku pikir pekerjaan seorang photografer hanya perlu memotret objek, tapi ternyata lebih dari itu. Aku belajar lebih banyak."

          "Kau melakukan pekerjaan apa?"

          "Aku lebih banyak membantu mempersiapkan penampilan modelnya."

          Mereka lalu terdiam. Tangan Anthony mengusap pelan punggung Kira yang terbuka, memberikan kenyamanan pada Kira. Hal itu membuat Kira tersenyum tipis dan membalasnya dengan pelukan erat.

          Anthony menarik napas pelan seraya memandang langit-langit kamar. Tiba-tiba ia memikirkan kejadian tadi siang, saat di mana Linda menghubunginya setelah sekian lama. Linda tiba-tiba meneleponnya dan menanyakan keberadaannya.

          "Halo, Anthony. Lama tidak mendengar suaramu." Suara seorang wanita di sebrang sana membuat Anthony membeku. Ia tidak pernah lupa akan suara khas dari wanita yang pernah mengisi hatinya dulu

          "Linda?" panggil Anthony pelan. Tak yakin jika orang yang sedang meneleponnya ini adalah Linda.

          "Ini aku. Linda." Balas wanita tersebut. "Bagaimana kabarmu?"

Fall BackWhere stories live. Discover now