6. Perih✓

3.1K 411 9
                                    

Happy Reading
°°°°°°°

Kini mereka sudah berada di rumah setelah menyelesaikan kegaduhan yang Jake perbuat di sekolah. Heeseung mendapat panggilan dari pihak sekolah untuk datang menemui keluarga korban yang meminta pertanggung jawaban dari pihak pelaku. Mereka menyelesaikan masalah secara kekeluargaan tanpa harus melibatkan pihak berwajib karena mereka masih seorang pelajar.

Mereka berkumpul di ruang tamu meminta penjelasan langsung dari Jake. Hal apa yang membuatnya sampai nekat melakukan perbuatan yang dapat melukai seseorang.

"Aku tak mengerti apa masalahmu, Jake. Tapi apa yang kau lakukan tadi sangat buruk. Kau bahkan hanya diam saat wali temanmu itu meminta penjelasan darimu. Jika kau seperti itu karena ulahnya dulu, seharusnya kau bisa membela dirimu sendiri," tegas Heeseung mengintrogasi Jake yang hanya diam duduk dihadapannya.

Karna benar, sebelumnya guru dan orang tua temannya sangat ingin mendengar pengakuan langsung darinya. Namun Jake tak hiraukan dan tetap diam tanpa sepatah katapun Ia ucapkan. Hanya perlihatkan ekspresi geramnya saat mengingat perlakuan teman yang Ia pukuli itu yang membuatnya menjadi seperti sekarang.

Tak ada jawaban, Jake masih bungkam bahkan masih terlihat kesal. Sesekali pandangannya tertuju pada seorang yang berada paling belakang dari saudaranya yang lain, itu Jungwon.

Jungwon membalas tatapan Jake yang terlihat penuh amarah dan kebencian untuknya. Ia dapat memahami dari caranya menatap, begitu tajam bagaikan harimau yang mengincar mangsanya dan siap menerkam.

"Kauuu!!" geram Jake. Lalu berdiri langsung menghampiri Jungwon, yang tak mengerti apa yang akan Jake lakukan kepadanya.

Duuaghh...

Satu pukulan berhasil Jungwon dapatkan. Wajahnya yang semula sudah memar akibat tinjuan Heeseung, kembali mendapat perlakuan sama dari Jake yang membuat lukanya semakin parah.

Jungwon terjatuh. Jake menarik kerah seragamnya dengan kuat. Membuatnya sampai berdiri, menghantamkan tubuh ramping Jungwon ketembok dan mencekik lehernya kuat.

Semua saudaranya hanya membeku di tempat dan terkejut. Jake tak pernah semarah itu sebelumnya. Mereka hanya menyaksikan apa yang akan Jake perbuat terhadap Jungwon sekarang.

"Jika bukan karenamu, aku tak akan mendapat masalah seperti ini. Karena dirimu hidup kami berubah. Kebahagiaan yang dulu kami dapat tak lagi kami rasakan karena dirimu. Kau adalah beban hidup kami, Yang Jungwon!!!" geram Jake semakin perkuat jemarinya yang mencengkeram erat leher Jungwon.

Jungwon tak berdaya, nafanya sangat berat bahkan hampir tak dapat menghirup sedikitpun udara. Ia berusaha melepaskan tangan yang menyakiti lehernya, namun Nihil. Jake semakin brutal menyakiti adiknya sendiri.

"A-apa maksutmu H-hyungg..." rintih Jungwon.

"Kau bahkan tak tau diri. Kau tak akan pernah mengakui kesalahan yang jelas adalah perbuatanmu. Sampai kapanpun kau akan menghindar dari kenyataan ini bukan... Jadi aku akan membuatmu mengakui kesalahanmu!" tegas Jake lalu melepas cengkramannya. Lalu menyeret Jungwon yang terkuak lemas dilantai menuju ruangan paling ujung, gudang.

Semua penghuni rumah itu terkejut. Terlihat jelas Jake sangat marah. Bahkan Sunoo yang selalu menyikapi keadaan dengan tenang, sekarang Ia sedikit takut melihat Jake yang membrutal seperti itu.

"Heeseung, kita tak bisa diam seperti ini. Jake sudah hilang kendali," Jay bersuara. Ia takut jika Jake berlebihan memberikan hukuman pada Jungwon. Ia teringat jika besok Sunbaenya akan datang menemui anggota keluarga. Namun Ia paham maksud lain dari kedatangannya juga ingin menemui dan membicarakan sesuatu kepada Jungwon.

Red Blood •[EN-]•Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu