56. Pembubaran KURA 💤

Start from the beginning
                                    

"Guys, makasih ya udah bantuin gue dekor. Sekarang dengarin gue nyanyi. Kira-kira bagus gak buat lamaran besok?" Tanpa menunggu jawaban, tangan Kenny mulai memetik gitar milik Ugo dan bibirnya melantunkan lirik lagu. Matanya terpancar benih-benih cinta. Biasalah ... orang yang lagi bucin, bawaannya mata bentuk lope-lope mulu euy.

We were both young when I first saw you
I close my eyes and the flashback starts:
I'm standing there
On a balcony in summer air

Bibir Angel ikut melantunkan lirik yang sama tanpa mengeluarkan suara. Wajahnya bersemu merah. Entah kenapa, ia merasa Kenny diam-diam memandangnya?

See the lights, see the party, the ball gowns,
See you make your way through the crowd,
And say, 'Hello'
Little did I know....

Suara Kenny terdengar merdu. Angel merasa debaran jantung yang tidak karuan. Kenapa Kenny terus melirik ke arahnya?

That you were Romeo, you were throwing pebbles
And my daddy said, "Stay away from Juliet"
And I was crying on the staircase
Begging you, "Please don't go"
And I said

Angel bersiap diri untuk memasuki lagu bagian reff. Sedangkan Ugo dan Robert sudah saling berpelukan mendengar suara Kenny yang penuh dengan benih cinta. Kenny memetik gitar semakin jadi. Waktunya meluapkan emosi di bagian reff lagu.

Romeo, take me somewhere we can be alone
I'll be waiting. All there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story. Baby, just say 'Yes'.

Kenny memberhentikan petikan gitar. Fokusnya benar-benar pecah. Masalahnya ada sesuatu yang cukup mengganggu penglihatan. "Ngel?"

"Ya?" tanya Angel, malu-malu sendiri. Bolehkan halu sedikit kalau lagu tadi Kenny nyanyikan buat dia?

"Kepala lo." Kenny menunjuk ke arah kepala Angel. Ugo dan Robert ikut menoleh.

"Buahahaha!" Ugo spontan ketawa ngakak, sementara Robert mengambil kelopak bunga mawar yang bertebaran di atas kepala Angel.

"AISH, KAK UGO!! INI KERJAAN KAKAK YA?!" Angel mendengkus kesal.

"Ops." Ugo pura-pura tidak dengar, melirik ke arah lain, bersiul dan meneguk soju dengan cepat.

"Iseng banget, sih!" Angel mencibir padahal tadi sudah kegeeran. Ia pikir dilirik Kenny, karena apa.

Kenny hanya terkekeh kecil. Cowok itu kembali berlatih gitar dan nyanyi untuk lamaran besok. Sementara itu, Ugo dan Robert kembali minum dan Angel manyun di sana. Lama-kelamaan Angel jadi bete.

"Ah, segarrr. Malam ini emang enaknya ngesoju." Usai meneguk segelas soju hingga tandas, Robert berhenti sejenak.

"Iya, segar banget," sahut Ugo yang pipinya sedikit memerah.

"Sesegar itukah? Angel pengen cobain juga." Tangan Angel terulur, menuangkan soju ke gelas kosong dan hendak meminumnya, tapi tangannya ditahan oleh Kenny.

"Lo masih di bawah umur. Jangan," pesan Kenny. Jujur, ia malas mengurus Angel kalau bukan Misya menitip Angel kepadanya.

"Ah, lo mah gak asik, Ken." Robert melepaskan tangan Kenny yang menahan tangan Angel. "Malam ini pembubaran KURA, gak minum sampai mabok mah gak seru. Ngel, gak usah dengarin dia. Hajar aja."

After Being Happy, Then? [TERBIT]Where stories live. Discover now