51. Identitas Janice dan Siapa Orang Itu? 💤

Start from the beginning
                                    

Benny melepas earphone ketika merasakan sentuhan hangat di punggungnya.

"Pulang dulu, Nak." Tasya tersenyum kepadanya. "Ganti baju dan makan. Misya biar tante yang jaga. Kamu istirahat dulu. Kamu juga harus jaga Kenny."

"Hm." Benny masih enggan beranjak dari kursi. Tangannya menggenggam tangan Misya dengan erat. Bagaimana ini? Rasanya kok jadi berat buat ninggalin Misya? Benny akui, dirinya trauma. Ia tidak ingin jauh-jauh dari Misya lagi. Sebab ... jika menjauh dari Misya seperti tadi dan Misya terjebak dalam keadaan bahaya, Benny rasa tidak sanggup untuk menghadapinya sekalu lagi.

"Kalau Misya udah siuman, tante kasih tau," tambah Tasya untuk meyakinkan.

Akhirnya Benny menurut. Sebelum pulang, ia sempat mengunjungi Janice di kamar sebelah. Janice baru saja siuman. Hal pertama yang dilakukan Janice adalah menjenguk Misya. Setelah itu, Janice balik ke kamarnya. Di sana ada Robert dan body guard merawatnya. Benny pun tenang dan bisa pulang untuk berganti pakaian serta isi energi kembali.

💤💤💤

"Kami terkunci, Honey! Asapnya masuk ke dalam toilet. Aku hampir saja kehabisan oksigen!" Cerita Janice dengan emosi menggebu. "Kau juga dengar kan kata Benny ada sapu yang menahan gagang pintu? Ini jelas kelakuan Angel!"

Robert yang sedang menuangkan air ke gelas termenung mendengar perkataan Janice. Benarkah Angel mengunci mereka di dalam toilet?

"Asal kau tahu ya, kalau sampai my dad tahu hal ini, bagaimana nasib Angel? Untung saja sekarang aku nggak kenapa-napa," tambah Janice lagi.

Robert segera menaruh gelas di meja dan mendekati Janice. "Tolong jangan laporin uncle, Sweety." Robert menatap Janice dengan tampang memelas.

"Aku tunggu orang itu minta maaf kepadaku," putus Janice.

💤💤💤

"Sakit Kak Robert! Lepaskan! Angel mau rawat Kak ken!"

"Mau kemana Kak Robert? Lepaskan Angel!"

Tiba di rooftop rumah sakit, Robert baru rela melepaskan pergelangan tangan Angel.

Angel memutar pergelengan tangannya yang memerah, kemudian menatap Robert dengan marah. "Kak Robert ada masalah apa sih sampai seret Angel dari bawah ke sini? Kasar lagi! Angel gak suka tau."

Robert menghela napas kemudian menyalakan rokok kemudian meresapnya. Cowok itu menatap langit dengan tatapan kosong. "Kamu kenal Janice? Apa yang kamu tau tentang Janice?"

"Oh. Rupanya mau bahas Kak Janice?" Angel meniru Robert, menatap kosong langit. "Setau Angel, dia mantannya Kak Benny."

"Terus kamu berani cari masalah sama dia?"

"Masalah apa?" Angel masih pura-pura bodoh.

"Kamu kunciin dia kan di WC?"

"Mana ada! Habis dari WC, Angel tuh langsung pergi. Tadinya mau ke ballroom, tapi tiba-tiba pada teriak kebakaran. Angel lari ke luar gedung. Kak Robert mau nuduh Angel yang macem-macem?"

Robert membuang puntung rokok ke lantai kemudian menginjaknya. Kini ia memutar tubuh Angel hingga menghadapnya. "Aku mau kamu jujur, Ngel. Aku mau selesaikan masalah ini."

After Being Happy, Then? [TERBIT]Where stories live. Discover now